NGAMPRAH– Tahun ini, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bandung Barat akan lebih fokus pada pemberantasan narkoba. Hal itu seiring dengan adanya tambahan personel yang langsung dikirim dari Polri sebanyak 6 orang ke kantor BNN. “Sosialisasi soal P4GN (pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba) sudah cukup selama dua tahun terakhir. Baik di kalangan masyarakat desa, sekolah, pemerintah daerah serta perusahaan,” kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bandung Barat, Sam Norati Martiana di Ngamprah, Rabu (9/1).
Menurut dia, personel beratas narkoba ini sudah mulai bekerja di awal tahun ini. Seperti melakukan pemetaan dan pengembangan wilayah yang berpotensi tinggi dalam peredaran narkoba. “Kita langsung bergerak cepat seperti untuk pemetaan wilayah. Target tahun ini memang kita harus mampu mengungkap dua kasus. Walaupun realisasinya memang melebihi target seperti tahun lalu yang disesuaikan dengan anggaran,” katanya.
Untuk mendukung keberhasilan berantas narkoba ini, ujar dia, pihaknya mengalokasikan anggaran khusus sebesar Rp 200 juta untuk berantas. Setelah mampu menangkap para bandar dan pengguna, pihaknya juga bakal berkoordinasi dengan Polres Cimahi. “Kemitraan terus dilakukan bersama Polres karena setelah pengedar itu tertangkap, kita akan titipkan di sel polres,” kata Sam seraya menyebutkan total anggaran yang dimiliki BNN tahun ini mencapai Rp 2,6 miliar yang bersumber dari BNN Pusat dan hibah Pemkab Bandung Barat.
Pada tahun ini juga, kata dia, pihaknya akan menyiapkan 2.000 alat tes urine untuk menyasar di berbagai sektor. Lebih jauh dia menjelaskan, di awal tahun ini, BNN sudah menggelar tes urine di lingkungan Pemkab Bandung Barat.
“Jumlah ada 100 pegawai di Dinas Perhubungan dan BKD yang dilakukan tes urine untuk di awal tahun. Sementara untuk di akhir tahun tes urine dilakukan di Dinas Perpustakaan, DPPKBP3A dan beberapa dinas lainnya. Memang totalnya ada sekitar 10 dinas yang sudah dilakukan tes urine. Dari total pegawai tersebut ada satu orang yang positif namun ketika kita cek ternyata dalam pengobatan yang disertai resep dokter,” katanya.