5 Hari Lancar Bahasa Inggris dengan Metode Revolt

BANDUNG – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 (SMKN) Kota Bandung meluncurkan pelatihan dan pembelajaran revolusioner Bahasa Inggris cepat dan praktis.

Kepala Sekolah SMKN 4 Kota Bandung Asep Tapip Yani menuturkan, kegiatan pelatihan revolusioner bahasa inggris ini merupakan bagian pelatihan keterampilan yang diwadahi oleh Techno Park SMKN 4 Kota Bandung. Sebab, lembaga ini berfungsi mewadahi berbagai macam kegiatan latihan teknologi dan keterampilan lain termasuk bahasa.

“Ini (pelatihan Bahasa Inggris) adalah inisiatif kami. Kenapa disebut revolusioner karena ini dilakukan dengan cepat dalam 5 hari belajar Bahasa Inggris,”kata Asep ketika ditemui kemarin. (9/1).

Dia mengatakan, setalah mengikuti pelatihan ini, dijamin pada hari ke-5 mereka sudah bisa lancar berpidato. Bahkan, bukan hanya bicara saja tapi juga baik dan benar secara gramer dan struktur.

Selain itu, untuk metode pembelajaran yang digunakan adalah metode Revolt dengan jenjang waktu 5 hari bisa bicara, 5 hari bisa membaca dan menerjemahkan, terakhir 5 hari bisa jadi penulis profesional.

Pihaknya mengklaim metode yang diusung dapat mempersingkat waktu dalam mempelajari Bahasa Inggris. Selain itu dengan metode tersebut dapat menghemat dari sisi biaya belajar.

“Uang makan saja cuma 5 hari. Coba bayangkan di lembaga-lembaga lain yang kursus bisa tahunan. Dan belum tentu bisa juga setelah bertahun-tahun kursus,” ujar Asep.

Pelatihan Bahasa Inggris tersebut tidak hanya menyasar para siswa, melainkan juga sejumlah guru yang berlatar-belakang non guru Bahasa Inggris. Adapun total pesertanya berjumlah 40 orang, yang terdiri 10 guru dan 30 siswa.

Asep juga menekankan bahwa metode ini merupakan hasil pemikiran asli anak bangsa. Dia berharap metode ini dapat digunakan oleh banyak pihak untuk mengajarkan dan mempelajari Bahasa Inggris di sekolah-sekolah khususnya di Kota Bandung.

“Setelah itu (menggunakan metode Revolt) tidak perlu belajar Bahasa Inggris lagi tetapi memakai dan menggunakannya. Waktu yang sekian jam di tiap tingkatan bukan lagi untuk belajar tetapi bagaimana membaca materi-materi Berbahasa Inggris,” kata dia.

Rangkaian pelatihan tersebut juga dihadiri oleh kepala sekolah SMKN se-Kota Bandung. Hal itu bertujuan untuk saling mendukung, menggunakan dan berbagi produk baik itu metode belajar maupun teknologi lainnya antar sesama sekolah di kota Bandung. (mg6/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan