BANDUNG – Untuk meminimalisir sampah yang dibuang langsung ke tempat pembuangan akhir. Pemerintahan Kota (Pemkot) Bandung melalui PD Kebersihan menjalin kerjasama dengan PT Wasteforchange Alam Indonesia dan PT Tetra Pak Indonesia.
Kerjasama tersebut, merupakan bagian penting dalam pengelolaan sampah. Sebab, saat ini sampah kemasan karton bekas minuman atau used beveraged carton (UBC) memiliki nilai ekonomis tinggi.
’’Perjanjian kerja sama ini fokus pada pengumpulan kemasan tetra pak atau biasa disebut UBC,’’jelas Deni Nurdyana Hadimin sebagai Direktur Utama PD Kebersihan ketika ditemui kemarin. (3/1)
Menurutnya, pihak perusahaan tersebut, bertanggung jawab atas sampah kemasan yang sebelumnya tidak bisa diolah. Kerjasama dengan PD Kebersihan Kota Bandung menjadi penting karena sampah yang sudah dipilah kemudian bisa diolah.
Dia memaparkan, mengenai mekanismenya sampah bisa dikirim ke titik pengumpulan seperti Tempat Pembuangan Sementara (TPS) untuk kemudian pihak perusahaan membeli dan mengolahnya.
’’Jadi ini, selain pengurangan sampah, tentu ini akan menjadi keuntungan bagi masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Managing Director Wasteforchange Alam Indonesia, M. Bijaksana Junerosano mengemukakan, untuk sementara pihaknya baru bisa memisahkan kertas dengan plastik dan alumunium foil yang ada dalam kemasan karton bekas minuman tersebut.
Dia menyebutkan, untuk sampah jenis itu pihaknya memberikan harga dikisaran Rp 500-1.000 per kg. Itupun tergantung kondisinya.
Bijaksana menuturkan, pihaknya bekerja sama dengan Tetra Pak dengan membangun mesin khusus yang bisa memilah sampah kertas alumunium foil dan plastik.
’’Kami. Pabriknya ada di Jawa Barat di luar Bandung, Tangerang dan Jawa Timur. Dengan adanya ini bisa terjadi kolaborasi yang saling menguntungkan,” paparnya. (mg5/yan)