”Jadi Citarum itu adalah wajah kerja sama,” katanya.
Dengan kepemimpinan, koordinasi dijahit seapik mungkin. Sehingga setiap organ berjalan harmoni dan beriringan. ”Tidak kerja masing- masing. Sehingga sampai saat ini belum begitu terasa perubahan di Citarum,” ujarnya.
”Jadi kita buktikan kalau orang Jawa Barat kompak, harusnya bisa merubah yang buruk jadi yang paling baik,” harap Emil.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Siti Nurbaya Bakar, menyebut bahwa permasalahan Daerah Aliran Sungai memang harus diselesaikan lewat interaksi multi stakeholder.
DAS merupakan suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak sungai yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami.
Namun sayangnya, kondisi DAS yang memprihatinkan yang diantaranya diakibatkan kerusakan lahan, dan juga pencemaran, dapat membawa konsekuensi meningkatnya potensi bencana banjir dan longsor.
”DAS sehat, mampu menyimpan air saar musim hujan, dan menjadi sumber air di musim kemarau,” katanya.
Pada bagian hulu DAS, lanjut Siti, dirinya mengajak seluruh masyarakat untuk menanami semua lahan kritis. Menurutnya wilayah hulu perlu ditanami dan direvitalisasi.
Pun dengan tema “DAS Sehat, Sejahterakan Rakyat!”, Siri Nurbaya ingin melalui semangat itu masyarakat dapat menyadari bahwa DAS yang terawat dan terlindungi akan berdampak kepada rasa aman dan kesejahteraan.
Sebab kondisi DAS yang sehat juga dapat menyediakan unsur hara bagi tumbuhan, sumber makanan bagi manusia dan hewan, sumber bahan baku air minum, serta berbagai aktivitas lainnya. (ign)