BANDUNG – Sejak hari pertama terjadinya Tsunami Selat Sunda pada Sabtu, 22 Desember 2018, PKPU Human Initiative (HI) telah melakukan langkah respon tanggap bencana untuk wilayah Banten dan Lampung Selatan.
Salah satu langkah respon tanggap bencana yang dilakukan PKPU HI adalah mendirikan Dapur Air di Pengungsian Radio Krakatau, Jalan Ahmad Yani, Labuan, Pandeglang.
Menurut data terakhir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Rabu (26/12) pukul 13.00 WIB, kemarin ada 430 orang meninggal dunia, 1.485 orang luka-luka, 154 orang hilang, 21.991 orang mengungsi di wilayah Pandeglang. Sementara itu, data kerugian fisik atau materiil ada 882 rumah yang rusak, 73 penginapan rusak dan 60 warung dan toko rusak, 434 perahu dan kapal rusak, 24 kendaraan roda empat rusak, 41 kendaraan ruda 2 rusak, 1 dermaga rusak, dan 1 shelter rusak.
GM Disaster Risk Management PKPU HI, Jumarsono mengatakan, bahwa PKPU HI akan terus melakukan respon tanggap bencana terhadap Tsunami Selat Sunda dengan berbagai upaya.
“PKPU Human Intiative masih terus melakukan respon terhadap Tsunami Selat Sunda. Kami membagi menjadi beberapa tim. Satu diantaranya melakukan giat aksi search and rescue atau evakuasi (korban) untuk wilayah Kecamatan Sumur di Pandeglang,” ujar Jumarsono dalam rilisnya yang diterima redaksi. (27/12).
Dia mengatakan, PKPU HI telah mendirikan dapur air di wilayah Labuan, Pandeglang. Sampai saat ini dan sedang melakukan tahap pendistribusian program bantuan makanan siap saji, paket makanan, hygiene kits, dan kebutan lainnya untuk warga terdampak tsunami Selat Sunda.
PKPU Human Initiative merespon cepat kejadian ini dengan menerjunkan tim ke lokasi pada 23 Desember 2018. Pasca lima hari tsunami melanda, hasil pantauan tim di lapangan, masih banyak masyarakat yang bertahan di perbukitan dikarenakan khawatir akan adanya tsunami susulan.
Selain itu, kondisi cuaca disekitar wialyah selat sunda masih turun hujan dengan internsitas cukup tinggi. Untuk aktivitas di lapangan, tim mengurangi kegiatan pencarian korban dan fokus untuk membantu membersikan reruntuhan.
’’ Kita kaji kebutuhan warga terdampak, distribusi logistik dan men-supply kebutuhan dapur umum yang diswadayai oleh masyarakat sendiri,”kata dia.
Dia menyebutkan, Kabupaten Pandeglang merupakan wilayah terparah, sebanyak 290 orang meninggal dunia, 1.143 orang luka-luka, 77 orang hilang, 17.477 orang mengungsi.