CIMAHI – Kasus penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) mengalami peningkatan. Dari data yang tercatat di Dinas Kesehatan Kota Cimahi, hingga minggu kedua Desember 2018 tercatat ada sebanyak 292 yang terkena penyakit DBD. Padahal hingga Oktober 2018 baru mencapai 216 kasus dengan dua orang dinyatakan meninggal.
Untuk itu masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan agar tidak terkena DBD. Sebab sejauh ini pihak Dinkes kota Cimahi sudah melakukan pencegahan dengan sosialisasi maupun Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Hal itu diungkapkan, Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Romi Abudrakhman, saat dihubungi, Kamis (27/12).
Menurut Romi, wilayah RW 02 dan RW 23 Kelurahan Cibabat merupakan daerah yang paling banyak masyarakatnya terkena DBD. Untuk itu pihaknya terus berupaya melakakukan pencegahan di daerah tersebut. Salah satunya dengan melakukan fogging.
“Berdasarkan informasi dari Puskemas, ke dua RW itu yang paling banyak kasus penderita DBD,” ujarnya.
Romi mengatakan, selain di Kelurahan Cibabat, berdasarkan laporan yang masuk dari Puskemas juga, ada Kelurahan Cipageran dan Kelurahan Cimahi yang paling banyak penemuan kasus. Dimana di Kelurahan Cipageran memang terdapat banyak jentik.
“Di sana hampir di tiap rumah yang kita periksa ditempat airnya ada jentik,” katanya.
Romi menuturkan, salah satu langkah dalam mencegah semakin banyaknya kasus DBD, pihaknya terus melakukan PSN dengan tujuan memberantas jentik nyamuk penyebar DBD guna memutus mata rantai penyebaran demam berdarah.
“Kita baru mulai lagi PSN, super misi ke kelurahan. Ke depan akan kita giatkan lagi supervisinya,” ujarnya.
Romi menjelaskan, DBD merupakan merupakan virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Virus tersebut akan masuk ke aliran darah manusia melalui gigitan nyamuk. Penularan virus dengue terjadi bila seseorang yang terinfeksi digigit nyamuk perantara.
“Pada umumnya, gejala DBD yang terjadi ditandai oleh naiknya suhu tubuh menjadi sangat tinggi, sakit kepala, nyeri sendi dan nyeri otot,” jelasnya.
Dalam level parah, lanjutnya, gejala demam berdarah bisa meliputi kerusakan pada pembuluh darah dan kelenjar getah bening, muntah darah, keluarnya darah pada gusi dan hidung, sulit bernafas serta pembengkakan organ hati yang menyebabkan nyeri perut.