Dia menekankan, Sekolah Jabar Juara bukan program swasta. Tapi, istimewanya, kata dia, Sekolah Jabar Juara ini bisa dihadirkan oleh sekolah negeri atau swasta. ”Secara legal formalnya, ijazah anak tetap sekolah reguler,” tegasnya.
Hadadi mengungkapkan Sekolah Jabar Juara pembelajarannya lebih fleksibel. Karena kegiatan belajar mandiri, maka pembelajaran bisa menggunakan modul online atau pun manual. ”Sebenarnya, serba dimudahkan. Semua pihak harus memotivasi anak supaya mau melanjutkan pendidikan,” ucapnya.
Lebih rinci, Hadadi memaparkan, Sekolah Jabar Juara menghadirkan layanan seperti Sekolah Menengah Terbuka (Smater/PJJ), Smart School, Digital Learning, Beasisa Siswa Miskin, Penguatan Laboratorium SMA dan Bengkel Kerja SMK, Pengembangan SMK Tematik, Penguatan Kerjasama SMK dengan Industri, penguatan kompetensi guru, kepala sekolah, pengawas dan tenaga kependidikan lainnya, pengembangan sekolah hijau, pengembangan sekolah inklusif (sekolah ramah anak, aman bencana, tangguh).
Guna mensosialisasikan program tersebut, Disdik Jabar membangun komitmen menyukseskan pelaksanaan Sekolah Jabar Juara melalui kegiatan publikasi Sekolah Jabar Juara kepada seluruh lapisan masyarakat, memberikan penghargaan terhadap semua pihak yang mendukung program Sekolah Jabar Juara, penguaran jejaring kemitraan dengan dunia usaha dan industri, promosi kewirausahaan siswa di tingkat lokal, regional, serta nasional, dan membangun komitmen semua pihak yang terlibat dan berkepentingan melalui kerja sama dengan kepala daerah di 27 kabupaten/kota se Jawa Barat. (and)