Sebelumnya Pemprov Jabar telah mengusulkan pergantian nama Bandara kepada pemerintah pusat. Uu berharap nama tersebut segera diputuskan dalam waktu dekat. Nama Bandara yang diusulkan dan telah melalui proses pemilihan itu antara lain, KH Abdul Halim, Syarif Hidayatullah dan Bagusrangin. ”Nama-namanya sudah bagus sekali dan memiliki nilai sejarah, semoga segera diputuskan,” ucapnya.
Tak lupa dalam kesempatan itu, Wagub Uu juga berterima kasih kepada Gubernur Jabar periode sebelumnya Ahmad Heryawan, atau yang lebih akrab disapa dengan Aher. Menurutnya, Aher memiliki jasa yang besar dalam pendirian dan pembangunan Bandara yang akan menjadi kebanggaan masyarakat Jabar dan menjadi Bandara terluas kedua setelah Soekarno Hatta itu.
”Terima kasih kepada Kang Aher yang sudah merintis melahirkan BUMD BIJB ini atas perjuangan dan jasa-jasanya,” tutur Uu.
Direktur Utama BIJB Virda Dimas Ekaputra, mengakui diusianya yang ke-empat BIJB memiliki tantangan yang besar kedepannya. Agar Bandara ini ramai secara komersil pihaknya secara bertahap akan menambah rute penerbangan. Diakhir tahun ini ditargetkan memiliki 14 rute penerbangan.
”Dalam waktu dekat kita akan menambah rute baru yaitu Balikpapan dan Pontianak. Kami berupaya ada 14 rute sampai akhir tahun ini agar di tahun 2019 bisa jauh lebih banyak lagi,” ungkap Virda.
Landasan pacu atau runway BIJB kini tengah diperpanjang hingga 3000 meter. Bila sudah mencapai angka itu maka akan bisa didaratkan oleh pesawat berbadan lebar.
”Perpanjangan runway sedang berlangsung dan konstruksi selesai Desember ini dan kelengkapan peralatan serta navigasi mudah-mudahan maret 2019 bisa dilaksanakan,” katanya.
Pihaknya mencanangkan BIJB tidak hanya akan menjadi smart airport yang akan memiliki aerocity, tetapi kedepan akan menjadi educational airport. Didukung dengan adanya pojok aerospace, perpustakaan, area eksibisi dan taman burung merak.
”Kita punya taman yang ada burung meraknya sebagai impelentasi dari airport yang terbuka ke masyarakat,” tutur Virda. (ign)