BANDUNG – Lebih dari Seribu pohon ditanam di sejumlah anak sungai Citarum. Hal itu menurut Dansektor 4 Citarum Harum Kolonel Inf Kustomo untuk kembali membuat bantaran sungai Citarum kembali hijau.
”Saya tanam pohon nangka, semoga dengan penanaman ini alam ini kembali hijau, akar pohon ini dapat menahan tanah dengan kuat dan buahnya dapat dinikmati masyarakat,” ujar Kustomo usai menanam di dekat ungai Cisaraya, Desa Biru, Kecamatan Majalaya.
Selain tanam pohon TNI juga membuat lubang bioperi. Dari 300 yang direncanakan, saat ini di Sektor 5 Citarum sudah terdapat 280 lubang yang berada di RW 4 Kampung Sutam Desa Sumbersari.
Sementara itu untuk revitalisasi DAS Citarum pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,3 triliun. Rencananya, proyek percepatan pengendalian pencemaran dan kerusakan sungai di Jawa Barat itu bakal dimulai tahun depan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan penggunaan dana revitalisasi sungai akan berasal dari Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) melalui tanggung jawab kementerian dan lembaga terkait. ”Koordinasinya nanti ada pada Gubernur Jawa Barat, itu solusinya,” kata Luhut di Jakarta, kemarin (23/11).
Menurutnya, pendanaan bakal digunakan untuk pembelian mesin pembakar sampah (incinerator) yang akan ditempatkan pada bantalan sungai. Sebanyak 2 incinerator buatan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi telah diuji coba dengan capaian pemusnahan 7,5 ton sampah per hari.
Dia juga menjelaskan, dana tersebut nantinya akan digunakan untuk pengadaan alat untuk memperdalam dasar sungai sekitar 30 unit, penanaman pohon, pemasangan instalasi pengolahan limbah industri, dan pemberesan keramba jaring apung.
Luhut juga meminta Bank Dunia untuk membuat studi akademis tentang relokasi industri yang berada di sekitar Sungai Citarum. Dia memberi contoh, studi tentang relokasi industri akan menjadi dasar langkah pemerintah untuk kebijakan pemindahan lokasi.
Menurutnya, usulan dari Bank Dunia bakal diimplementasikan seperti penelitian tentang Danau Toba. ”Semua berangkat dari studi supaya jangan ada polemik,” ujarnya.
Isu pencemaran limbah di sungai Citarum dinilai perlu penanganan khusus. Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya telah memerintahkan jajaran kabinetnya untuk segera melakukan penataan Sungai Citarum di Jawa Barat. Pencemaran sungai ini disebutnya telah masuk dalam kondisi lampu kuning yang berbahaya dan berdampak buruk jika tidak segera dibenahi.