TENGGARONG – Rahmad Darmawan (RD) selama ini dikenal sebagai pelatih yang selalu sukses membawa tim yang dia asuh ke papan atas. Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC, bahkan berhasil menyabet gelar juara Indonesia Super League (ISL).
Namun situasi sebaliknya, kini tengah dihadapi pelatih asal Metro, Lampung tersebut. Bersama Mitra Kukar, nama baik RD kini dipertaruhkan.
Keputusan RD menerima pinangan Mitra Kukar setelah tim Kota Raja ditinggal Rafael Berges Marin bisa dibilang sebagai perjudian besar dalam kariernya. Untuk pertama kalinya, RD menerima tawaran di pertengahan musim.
Dia pun tak memiliki waktu untuk mencari pemain yang sesuai dengan kriterianya. Sebab, RD datang ke Tenggarong sehari bursa transfer putaran kedua Liga 1 2018 ditutup.
Berbeda dengan klub sebelumnya, Sriwijaya FC. Di klub beralias Laskar Wong Kito, RD diberikan keleluasaan untuk membidik pemain yang dia inginkan. Sedangkan di Naga Mekes, RD hanya mewarisi pemain dari Rafa Berges.
Di mata RD, Mitra Kukar sebenarnya memiliki beberapa pemain inti yang cukup mumpuni. Hanya saja di sektor pelapis, kemampuan pemain cukup jomplang.
Sehingga, ketika pemain inti tidak bisa diturunkan, pemain pelapis tidak bisa mengimbangi kemampuan pemain tersebut. Situasi itulah yang kini dihadapi Naga Mekes.
Kehilangan dua pemain, Bayu Pradana dan Septian David Maulana karena membela timnas, kekuatan Mitra Kukar tergerus. Namun demikian, RD tidak bisa berbuat banyak. Sebagai pelatih, dirinya harus memaksimalkan kekuatan yang tersedia.
“Situasinya sedang sulit. Tapi, saya anggap ini bagian dari tantangan saya di dunia kepelatihan. Jujur, ini pengalaman pertama saya memegang tim di pertengahan jalan. Tapi, apapun itu saya akan berusaha memberikan yang terbaik untuk Mitra Kukar,” tegas RD.
RD tak menganggap situasi sulit Naga Mekes saat ini sebagai tekanan. Sebagai pelatih, dirinya lebih memilih untuk menyebutnya sebagai tantangan. Dengan tiga pertandingan yang masih dia miliki, RD optimistis bisa menyelamatkan Naga Mekes dari jurang degradasi.
“Peluang sekecil apapun harus dimaksimalkan. Pokoknya, kita pantang pesimistis,” pungkasnya. (don/is/k18/drx)