NGAMPRAH– Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bandung Barat terus menggenjot sosialisasi soal Pembangunan Berwawasan Anti Narkoba (Bangwawan) di lingkungan sekolah. Hal itu dikarena potensi penyalahgunaan obat terlarang bisa dilakukan di kalangan sekolah yang sangat membahayakan masa depan anak bangsa.
“Tahun ini ada 15 sekolah setingkat SMP yang akan mendapatkan sosialisasi soal bangwawan ini. Karena narkoba itu sekarang menyasar berbagai kalangan dan profesi apapun termasuk di lingkungan sekolah. Makanya, kami ajak mereka agar menjauhi narkoba dan menciptakan kawasan bebas narkoba,” kata Kepala BNN Kabupaten Bandung Barat, Sam Norati Martiana di Ngamprah, belum lama ini.
Dia menjelaskan, anak-anak siswa biasanya sangat rawan dalam membeli obat pil di apotek untuk disalahgunakan. Itu juga yang menjadi perhatian BNN soal bahaya obat terlarang di lingkungan sekolah.
“Apalagi obat-obat itu dijual bebas di apotek sehingga kami juga terus melakukan sosialisasi akan bahaya obat keras jika dikonsumsi,” ungkapnya.
Sebelumnya, untuk mencegah penyalahgunaan narkoba, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bandung Barat juga menyasar sejumlah perusahaan untuk melakukan Diseminasi Informasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
“Dalam rangka memaksimalkan diseminasi informasi P4GN, kami mulai masuk ke perusahaan swasta sesuai dengan permintaan mereka. Karena perusahaan ada kewajiban dalam pencegahan narkoba yang diatur dalam Permenakertrans Nomor 11 tahun 2005 tentang P4GN,” katanya.
Menurut dia, sosialisasi soal P4GN ke sejumlah perusahaan sudah dilakukan seperti ke PT Nyalindung, Perkebunan Karet di Cikalongwetan dan PTPN VIII Panglejar. Sementara, perusahaan yang berencana akan dilakukan P4GN seperti perusahaan PT. Combiphar dan PT. Indofood.
“Sifatnya ini sesuai permintaan pihak perusahaan. Jika ingin mencegah penyalahgunaan para pegawai maka kami siap membantu,” katanya.
Tahun ini, sebut dia, ditargetkan ada 10 perusahaan yang bisa dilakukan kerjasama bersama BNN. Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Apindo untuk mendata perusahaan mana saja yang akan dilakukan P4GN.
“Kegiatan ini bukan tes urine, tapi sosialisasi dulu agar masyarakat paham soal bahaya narkoba. Karena potensi ada saja oknum pegawai yang bisa menggunakan narkoba,” tandasnya. (drx)