Millennial yang pada dasarnya memiliki daya analisis tinggi dan punya gebrakan kuat untuk mencari peluang seharusnya bisa memanfaatkan hal tersebut menjadi modal yang bagus untuk punya semangat entrepreneur. PNS bukan satu-satunya pekerjaan yang tersisa di Indonesia, bukan juga pengaduan terakhir para Millennial yang menyerah pada pencarian karir.
Terlepas dari subtansi Millennial yang dipandang negative, Generasi Millennial harus mampu membuktikan bahwa dengan semangat pemuda, bisa membawa perubahan yang positif untuk lingkungan sekitar, kita harus berkerja lebih berat untuk mencari cara bagaimana membangun kepercayan diri. Entrepreneur adalah salah satu dari banyak profesi yang ditawarkan untuk menjawab fenomena ini, selain mampu membuka lapangan perkerjaan, dinamika yang dirasakan entrepreneur akan bagus untuk proses belajar pendewasaan diri, bagaimana mengelola sumber daya yang efektif dan efisien sampai belajar berinteraksi dengan stakeholder bisnis. Kalaupun pilihannya menjadi Pegawai Negeri Sipil, Millennial yang memiliki semangat tinggi dalam berkreasi dan berinovasi harus mampu menunjukan dominasinya, membuat instansi tersebut menjadi tidak kaku dan merubah Imagenya menjadi instansi yang bisa diandalkan masyarakat lewat birokrasi yang efektif dan efisien. Sehingga akhirnya Millennial yang awalnya di”cap” sebagai generasi yang “manja”, namun pada kenyataannya “Millennial” Indonesia adalah harapan baru untuk Indonesia kedepan. (*)
*Ketua Ikatan Alumni Manajemen Pemasaran Telkom University
Bendahara Umum Badko Himpunan Mahasiswa Islam Jawa Barat.