SELEKSI CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) tahun ini menurut data yang diperoleh Badan Kepegawaian Nasional (BKN) sampai pada angka empat juta pendaftar atau berarti meningkat seratus persen dari jumlah peserta tahun sebelumnya. Sederhananya hal ini dianggap wajar, dengan jaminan hidup dengan gaji rutin di tiap bulannya, jaminan masa tua yang diperoleh karena ada “pensiunan”, bahkan jaminan penggadaian SK menjadi “magnet” yang sangat bagus untuk sebagian besar masyarakat Indonesia.
Wakil Presiden Indonesia lewat akun media sosialnya pada tanggal 6 November 2018 menungkapkan keprihatinannya terhadap pemuda yang mempunyai antusisas tinggi pada CPNS tahun ini dibanding antusiasnya pada bidang wirausaha, menurutnya wirausaha lebih bisa menguntungkan diri sendiri dan lingkungan sekitar. Jika melihat dari karakteristik umumnya, pendaftar CPNS kali ini di dominasi usia “Millennial” yaitu 17-35 Tahun. Generasi Millennial adalah generasi yang lahir dari tahun 1981 hingga 1994 (bahkan ada yang mengatakan sebelum tahun 2000), sederhananya millennial adalah pemuda yang berada pada usia produktif. Jumlah generasi Millennial di dunia kerja mencapai 50 persen dan diperkirakan tahun 2030, generasi ini akan menguasai 75 persen lapangan kerja global. Termasuk di Indonesia, generasi ini mencapai 34.45 persen populasi.
Ada fenomena menarik yang menjadi topik penting dalam tulisan ini, Millennial yang menurut karakteristiknya memiliki sifat multitasking, kreativitas tinggi dan lebih kritis idealnya akan lebih tertarik pada profesi yang yang lebih bisa mengasah kemampuan dan pekerjaan yang bisa mengembangkan kemampuan seperti berwirausaha atau berkerja di industry kreatif. Sementara itu Pegawai Negeri Sipil adalah salah satu profesi yang terkadang tidak sesuai dengan bidang ilmu yang dimilikinya, bahkan terkadang kalaupun sesuai dengan bidang ilmunya, ia juga cenderung kaku dan tidak diberikan keleluasaan untuk berkiprah lantaran dikepung mata rantai birokrasi yang cukup rumit yang pada akhirnya akan menumpulkan suatu disiplin ilmu yang dipelajari selama bertahun-tahun.
Generasi millennial yang selalu membanggakan diri karena teknologi yang memudahkan mereka dalam mengerjakan banyak hal seakan jadi hilang arah, pada kasus ini, Millennial seperti terkurung pada sifat ingin segalanya mudah dan instan, Millennial seakan jadi tidak percaya diri, tidak mau ambil resiko atau cenderung pesimis.