BANDUNG – Calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiaga Salahuddin Uno menilai program layanan kesehatan Badan Jaminan Kesehatan Sosial (BPJS) yang berjalan dalam era pemerintahan saat ini dirasa belum optimal. Dirinya menyebut, BPJS serupa mobil mewah, tetapi menggunakan bahan bakar maupun supir yang salah.
Hal tersebut disampaikan pria yang akrab disapa Sandi ini dalam kesempatan lawatannya ke Kota Bandung untuk menyerap aspirasi masyarakat. Dalam kunjungan kali ini, Sandi menjadi pembicara di kegiatan Wisuda Universitas Pasundan (Unpas) serta meresmikan posko Relawan Kata Sandi yang digagas Komunitas Teman Sandi.
Meskipun terdapat banyak kekurangan dalam pengelolaan dan juga pelayanan BPJS selama ini, dia menyatakan akan tetap meneruskan program maupun layanan kesehatan tersebut. Pasalnya, BPJS dinilai Sandi telah menjadi konsumsi seluruh masyarakat di Indonesia.
”Sistemnya bagus, ibaratnya kalau mobil ini mercy bagus sekali, tapi sayangnya bukan diisi dengan bensin yang pas, mungkin pake minyak tanah, supirnya perlu diberikan training lebih baik. Jadi pengelolaan dan pendanaannya yang masih belum sesuai dan belum optimal,” kata Sandi di Bandung, kemarin.
Jika diberikan amanah dari Allah SWT dan mendapatkan mandat dari seluruh masyarakat Indonesia untuk menjadi pemimpin, maka Sandi akan mengelola sistem BPJS secara lebih baik. Dirinya menyebutkan, tidak akan ada lagi permasalahan di Puskesmas maupun rumah sakit yang tidak dibayar dan dihutangi pemerintah.
”Sehingga dokter-dokter gajinya tidak tertunda, obat-obatan sempat tidak dibayar. Saya ke Jawa Tengah itu di rumah sakit Muhammadiyah aja Rp 300-400 miliar dihutangi oleh pemerintah,” kata dia.
Namun begitu, Sandi mengaku tidak ingin menyalahkan siapapun, tapi merupakan refleksi pihaknya dalam meningkatkan pengelolaan BPJS supaya lebih baik dan bertanggung jawab. Menurutnya, secara konsep orang sehat lebih banyak dibanding orang sakit dan bisa membantu.
”Jadi orang yang sehat dari kalangan menengah ke atas mestinya mensubsidi orang-orang yang sakit. Rumusnya seperti itu,” kata dia.