SOREANG – Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung merayu wisatawan dengan beragam cara. Salah satunya akan me-launching aplikasi berbasis Android.
Nantinya, aplikasi tersebut akan berisi beragam destinasi wisata Sabilulungan. Lengkap dengan fasilitas apa saja yang pendukungnya. Antara lain, Gedong Budaya, Sains Center dan Out Dor Balerame dll.
Kepala Bidang Promosi Vena Andriawan mengatakan, secara nasional sektor pariwisata menjadi sumber devisa kedua setelah minyak dan gas (Migas). Tapi bagi daerah, khususnya Kabupaten Bandung yang kaya akan destinasi wisata tidak memiliki kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal itu disebabkan, sebagian besar destinasi wisata di Kabupaten Bandung miliki Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta.
”Maka kami membuat destinasi wisata budaya sabilulungan yang berlokasi di depan komplek Pemkab Bandung,” jelas Vena saat ditemui di Soreang kemarin (14/11).
Dengan membangun kawasan budaya sabilulungan yang memiliki sejumlah fasilitas yang dijadikan destinasi wisata, seperti Puseur Elmu atau sains center yang terdapat bioskop 4D, maka fungsi gedung Sabilulungan pun akan menjadi multifungsi.
”Kawasan budaya Sabilulungan dijadikan destinasi wisata. Sebab, terdapat beberapa sarana seperti Sains Center, gedung budaya dan out dor balerame yang bisa digunakan berbagai pertunjukan,” jelasnya.
Selain didorong dari fasilitas pertunjukkan, Vena menjelaskan, pendapatan dari kawasan budaya Sabilulungan juga ditopang dari pembenahan lahan parkir.
”Sampai sekarang, PAD dari kawasan budaya Sabilulungan mencapai Rp 500 juta. Untuk mendorong peningkatan pendapatan tersebut, kami akan terus berbenah dan berencana membuat aplikasi dan website,” akunya.
Dengan adanya aplikasi Android dan website, lanjut Vena, nantinya akan mengupadate sistem informasi budaya Sabilulungan. ”Akan memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi jadwal kegiatan selama satu tahun, booking lokasi dan juga untuk mendapatkan informasi fasilitas dan keunggulan kawasan budaya Sabilulungan ini,” tuturnya
Vena menambahkan dengan adanya aplikasi adriod tersebut, selain bisa mendapatkan informasi tentang kawasan budaya sabilulungan sekaligus keunggulan pasilitas yang tersedia. Rencananya, Disparbud akan me-launching aplikasi Android dan website pada 22 November mendatang.