CIMAHI– Pendapatan Pemerintah Kota Cimahi pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2019 di targetkan mengalami kenaikan sebesar 13, 87 persen atau sekitar Rp 177,2 miliar. Sedangkan untuk belanja daerah mengalami kenaikan sebesar 10,16 persen atau sekitar Rp 159,9 miliar.
Wali Kota Cimahi Ajay Muhamad Priatna mengatakan, dalam penyampain RAPBD tersebut Ajay meyebutkakan, pendapat Cimahi akan mengalami kenaikan menjadi Rp 1.455.296.715.992,86 dari pendapatan yang sebelumnya atau pada APBD murni 2018 sebesar Rp 1.278.079.392.822,73.
Pendapatan tersebut bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 444.244.273.044. Dana Perimbangan sebesar Rp 827.405.940.000 serta dari sumber lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp 183.646.502.948.
Pendapatan tersebut rencananya akan digunakan untuk belanja tidak langsung, seperti gaji dan tunjangan pegawai, belanja hibah dan bantuan keuangan partai politik sebanyak Rp 681.163.831.635 serta untuk belanja langsung sebanyak Rp 1.052.735.911.150.
Wali Kota Cimahi, Ajay Muhammad Priatna menyatakan, APBD 2019 bakal memprioritaskan pembangunan infrastruktur di Kota Cimahi, sesuai keinginan masyarakat. Seperti pembangunan jalan, jembatan, serta pelayanan wajib meliputi pelayanan kesehatan, akses pendidikan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
”Ada skala prioritas. Kami dan jajaran ASN sepakat, apapun kondisinya APBD harus prioritas pembangunan yang langsung dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya.
Salah satu kebutuhan infrastruktur yang mendesak di antaranya pembangunan underpass perlintasan Jalan Dustira-Sriwijaya yang baru memasuki tahap Detail Engginering Design (DED).
Ajay mengklaim, struktur APBD Kota Cimahi sudah cukup baik dan seimbang antara Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung. ”Untuk mengurangi defisit anggaran, diambil dari sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) tahun sebelumnya,” katanya.
Selain dari sektor pendapatan yang telah disampaikan, Pemerintah Kota Cimahi juga berharap program Dana Kelurahan dari pemerintah pusat bisa terealisasi dalam anggaran tahun 2019. Menurut Ajay, dana itu akan sangat membantu pembangunan di kelurahan.
”Kami harap dana kelurahan turun, katanya sudah dianggarkan tinggal menunggu kepastiannya. Saya rasa sama pentingnya antara dana kelurahan dan dana desa,” ujarnya. (zis/yan)