Waspadai Pergerakan Tanah di Musim Hujan

SOREANG – Datangnya musim penghujan Bupati Bandung Dadang M. Naser menghimbau agar warga Kabupaten Bandung meningkatkan kewaspadaan pada pergerakan tanah.

Menurutnya, berakhirnya musim kemarau dengan datangnya musim hujan di bulan November ini harus di waspadai. Sebab, di beberapa titik wilayah rawan terjadi pergerakan tanah yang bisa menyebabkan longsor.

’’Badan Meteorologi Kriminologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi pada November mendatang kemarau berakhir dan sekarang sudah masuk musim hujan kita harus selalu waspada,”jelas Dadang kepada wartawan kepada wartawan kemarin. (6/11).

Dia mengatakan, pada masa pergantian musim tersebut setiap wilayah rawan terjadi pergerakan tanah. Sehingga, warga yang tinggal dilereng-lereng gunung atauy di bawah tebih segera mengungsi jika terjadi hujan deras.

Dadang menyebutkan, wilayah yang rawan terjadi pergerakan tanah ada di wilayah utara (Cimenyan), Pangalengan bagian selatan, Kertasari yang bentangannya nyambung sampai ke Garut dan sebagian wilayah Ciwidey.

’’ Daerah-daerah tersebut banyak yang mengalami rawan longsor. Bahkan, diwilayah perbatasan Jabar Selatan juga,” cetus Dadang.

Selain itu, wilayah yang rawan terjadi pergerakan tanah juga ada di wilayah Nagreg, Ibun, Rancabali, Arjasari, Cimaung dan Pasirjambu. Didaerah ini biasanya terjadi di daerah perbukitan.

Untuk itu, pemerintah meminta kepada camat dan kepala desa untuk bersama-sama mewaspadai terjadinya ancaman bencana ini dengan melakukan koordinasi secara rutin dengan pihak desa dan aparat di wilayah.

Selain itu, warga desa yang daerahnya selalu mengalami pergerakan tanah diminta untuk waspada. Jika diperlukan lakukan ronda jika pada malam hari turun hujan.

Dadang menginstruksikan, masyarakat juga harus membersihkan saluran air dan menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarang.

Sementara itu, untuk wilayah rawan banjir yang berada di Kacamatan Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang, keberadaan kolam retensi Cieunteung diharapkan dapat memberikan solusi dan mengurangi banjir di tiga kecamatan tersebut.

“Mestinya Desember harus mulai fungsional, kalau dilihat di aturan harus sudah beres. Progresnya sudah di angka 90 persen, tinggal mesin sedot airnya, saya belum lihat mesinnya tapi secara fisik sudah terus bergerak,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan