NGAMPRAH– Memasuki musim hujan dilaporkan sudah ada belasan warga Bandung Barat yang terserang Deman Berdarah Dengue (DBD). Akibat kondisi tersebut, warga yang berasal dari Komplek Selaras, Desa Sariwangi, Kecamatan Parongpong itu terpaksa harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum.
“Betul, kami sudah menerima laporan soal warga yang terserang DBD. Jumlahnya ada 13 orang, namun 10 orang sudah bisa pulang dan 3 orang lainnya masih mendapatkan perawatan di rumah sakit,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Hermawan Widjajanto, di Ngamprah, Kamis (1/11).
Menurut Hernawan, setelah pihaknya mendapatkan laporan kejadian tersebut, sejumlah tim dari Dinkes KBB pun langsung memverifikasi ke lokasi. Tim pemberantasan sarang nyamuk melalui kader juru pemantau jentik nyamuk (jumantik) itu sengaja diterjunkan untuk menelurusi titik jentik nyamuk berasal.
“Setelah mendapatkan laporan langsung kita minta tim ke lokasi. Sekarang verifikasi di lapangan pun sedang berjalan untuk menemukan titik jentik nyamuk,” ujarnya.
Hernawan pun meminta, masyarakat di Kabupaten Bandung Barat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyakit DBD. Apalagi, dari 16 kecamatan di Bandung Barat saat ini sudah masuk endemis DBD.
“Sekarang kita sudah membuat surat edaran ke semua sektor yang ada di ke wilayahan, dan khususnya terkait imbauan penyakit DBD,” katanya.
Dengan intensitas hujan tinggi seperti sekarang, menurut Hernawan potensi demam berdarah juga lebih tinggi. Hal ini disebabkan berkembangnya jentik nyamuk yang berasal dari tempat-tempat penampungan air.
“Memasuki musim pancaroba ini, potensi DBD ini cukup tinggi. Sehingga masyarakat harus waspada terhadap penyakit ini,” ucapnya.
Hernawan juga mengatakan, untuk mencegah DBD, upaya yang harus dilakukan yakni menjaga kebersihan dengan memantau jentik nyamuk di tempat-tempat penampungan air.
“Menjaga kebersihan lingkungan itu penting. Karena biasanya, nyamuk-nyamuk ini juga biasa berada di tempat-tempat penampungan air,” ujarnya.
Lebih lanjut Hernawan menjelaskan, gejala DBD biasanya diawali demam tinggi yang tak kunjung turun dalam waktu tiga hari. Dengan kondisi itu, penderita dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas ataupun tempat pelayanan kesehatan lainnya.
“Nanti, oleh dokter akan diperiksa dan dipastikan apakah ada gejala DBD atau tidak. Ini dibutuhkan agar penanganan bisa secepatnya dilakukan. Sebab jika terlambat, akan menyebabkan turunnya trombosit yang bisa berakibat kematian,” ujar Hernawan.