Ditargetkan Turun Dua Persen Angka Pengangguran Setiap Tahun

NGAMPRAH– Kabupaten Bandung Barat dipilih menjadi pilot project Skill Development Center (SDC) yang merupakan program dari Kementerian Ketenagakerjaan. Program tersebut adalah untuk mengatasi pengangguran di Bandung Barat. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Tenagakerja dan Transmigrasi Kabupaten Bandung Barat, Iing Solihin di Lembang, kemarin.

Dia menyebutkan, dari 14 kabupaten/kota di Indonesia, KBB menjadi salah satu daerah terpilih yang mendapatkan program tersebut.
“KBB dipercaya jadi bagian pilot project program tersebut, karena memang kami sempat mengirimkan data pengangguran dari BPS kepada kementerian. Termasuk pertimbangannya karena KBB ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan,” kata Iing.

Iing menuturkan, dalam menjalakan program tersebut sejumlah lembaga mulai dari Dinas Pendidikan, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan telah dilibatkan. Dengan dilibatakannya lembaga-lembaga tersebut sehingga potensi yang dimiliki oleh setiap masyarakat bisa tersalurkan dengan jelas.

“Masing-masing keahlian masyarakat nanti bisa disalurkan dengan apa potensi yang dimiliki mereka. Oleh karena itu semua unsur lembaga ini harus dilibatkan. Program ini ditargetkan bisa menurunkan angka pengangguran hingga 2 persen setiap tahunnya,” ujarnya.

Iing mengatakan, untuk mendapatkan program tersebut, sebelumnya pihaknya telah mengajukan ke pemerintah pusat. Sebab, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), saat ini angka penganguran di Bandung Barat cukup tinggi yang mencapai 63.000 orang.

“Angka pengangguran memang cukup tinggi. Maka dari itu, kami mengajukan program ke pusat untuk mengatasi penganguran ini,” katanya.

Namun demikian Iing mengatakan, bahwa pihaknya tetap akan mendata kembali angka pengguran di Bandung Barat. Didatanya kembali untuk mengetahui secara detail angka pengangguran di KBB pada saat ini.

“Selain data dari BPS, sekarang kita juga akan minta data ke setiap Kecamatan dan kewilayahan. Sebab, kita juga harus memiliki data secara detail dan terbaru,” katanya.

Dia pun optimis angka pengganguran bisa menurun. “Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo,red) dan Kamar Dagang Indonesia (Kadin,red) juga dilibatkan dalam mengatasi pengganguran ini. Karena mereka terlibat dalam menyerap tenaga kerja di Bandung Barat,” tandasnya. (drx)

Tinggalkan Balasan