CIMAHI– 15 unit kendaraan Ambulan roda empat yang difunsikan sebagai mobil siaga di setiap kelurahan sejauh ini belum banyak dimanfaatkan oleh warga.
Lukman, 40, salah seorang sopir mobil siaga di Kelurahan Cimahi, Kecamatan Cimahi Tengah mengatakan, dalam sebulan mobil layanan siaga hanya dipergunakan sebanyak 15 sampai 20 kali dengan beragam keperluan.
“Biasanya digunakan mengantarkan warga. Paling ke rumah sakit. Sempat beberapa kali bawa jenazah, tapi kondisinya kan darurat, memang bukan mobil jenazah juga ini,” ungkapnya, di gedung DPRD Kota Cimahi, Jalan Djulaeha Karmita, kemarin (16/10).
Menurut Lukman, saat ini masih banyak masyarakat yang memilih menggunakan angkutan umum berbasis aplikasi. Sebab, lanjutnya, angkutan umum tersebut lebih mudah meskipun memang masyarakat harus membayar.
“Sekarang kan ada aplikasi seperti grab, gojek, nah mereka pakai itu. Padahal sama saja mau pake ambulan kelurahan ini atau kendaraan umum, pasti dijemput dan diantar,” ujarnya.
Lukman mengatakan, untuk menggunakan mobil layanan siaga, masyarakat tak perlu membayar sepeserpun, sebab biayanya sudah ditanggung oleh pemerintah, termasuk untuk bahan bakar.
“Sudah ada anggarannya, untuk bensin itu Rp 500 ribu sebulan, hanya saja kurang. Kalau bisa ditambah lagi. Kadang ada masyarakat yang minta diantarkan ke luar kota, memang tidak boleh hanya saja kalau melihat kondisinya benar-benar membutuhkan, ya kami juga kasihan,” tuturnya.
Sebagai sopir, ia mendapatkan bayaran sebesar Rp 90 ribu perhari, dengan durasi kerja 8 jam sehari dan waktu kerja seminggu penuh.
“Sopir itu ada tiga, jadi kerjanya dibagi tiga shift. Untuk bayaran ya alhamdulillah, dicukup-cukupkan saja buat kebutuhan seharu-hari. Kebetulan saya sampingannya jadi ojek online juga,” bebernya.
Dia berharap masyarakat mau memanfaatkan keberadaan mobil layanan siaga yang menjadi progran pemerintah. “Saya kira Pak Ajay sebagai wali kota sudah bagus. Tinggal masyarakatnya mau memanfaatkan program ini. Kami selain bekerja kan mengabdi juga, membantu masyarakat yang membutuhkan,” pungkasnya. (ziz)