”Ya mungkin itu nanti pembuktian ya. Nanti polisi yang temui, mudah-mudahan nanti bisa dilacak sniper dari jenis senjata apa, dan bisa dilihat pemilik sniper di sini hanya beberapa orang atau kesatuan saja. Pasti, karena sniper jarak 3.000 meter dan 5.000 bisa kena semua,” bebernya.
Sementara itu, Ketua DPR-RI Bambang Soesatyo mengatakan, dirinya telah mendapat laporan kejadian tersebut pukul 03.30 WIB setelah rapat pimpinan (Rapim), jika ada ruangan anggota DPR-RI di lantai 16 dan 13 tembus peluru. Saat mendapat laporan tersebut, dirinya langsung melaporkan kejadian penembakan itu ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan penelusuran atas kejadian nahas itu.
”Saya baru dilaporkan tadi pas pukul 03.30 WIB usai mengikuti Rapim, jika ada ruangan anggota DPR di lantai 13 dan 16 tembus peluru. Awalnya pertanyaan ditembak atau peluru nyasar, ternyata ruangan di lantai 16 itu mantan jenderal polisi Wenny Warouw, dan 13 ruangan Bambang Hary Fraksi Golkar. Yang satu mantan jenderal dan satunya anggota Perbakin aktif. Kami langsung melakukan kontak dengan Polda Metro untuk diusut,” kata Ketua DPR-RI saat konferensi pers di Ruang Pressroom DPR-RI usai polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara.
Menurut politisi Partai Golkar itu, penembakan misterius itu berasal dari lapangan tembak Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) yang berada di sebelah Gedung DPR-RI. Tak hanya itu, pelaku penembakan yang berinisial ‘I’ yang kini aktif sebagai anggota Perbakin Tangerang Selatan dan kini sudah diamankan oleh aparat kepolisian setelah dilakukan olah TKP.
”Pak Irjen Setyo Wasisto hadir sebagai ketua Perbakin DKI Jakarta. Jadi intinya adalah ada latihan menembak di Perbakin yang kemudian pelurunya nyasar ke DPR. Dalam hitungan menit orang yang salah tembak atau peluru nyasar itu sudah ditangkap. Pelaku adalah anggota Perbakin Tangerang Selatan,” tuturnya.
”Kita serahkan ke pengurus Perbakin, jadi bukan teroris atau aksi-aksi lain yang mau menggolkan UU teroris, tapi ini murni peluru nyasar,” sambungnya.
Politisi yang akrab disapa Bamsoet itu mengakui nyesal dengan kejadian tersebut, karena peluru yang nyasar ke dua ruangan anggota DPR-RI itu nyaris mengenai staf Bambang Hery dan tamu dari Wenny Warouw.