WIKA telah memiliki portofolio investasi di jalan tol yang telah beroperasi diantaranya Jalan Tol Soreang-Pasir Koja, Jalan Tol Surabaya-Mojokerto. Salah satu proyek investasi yang tengah dibangun adalah Jalan Tol Serang-Panimbang dimana WIKA bertindak sebagai pemegang saham mayoritas di PT WIKA Serang-Panimbang sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Agung kemudian menyatakan kebanggaannya karena proyek BIUTR yang dibangun nanti akan menjadi ikon baru di Ibu Kota Provinsi Jawa Barat tersebut. Menurutnya, pengerjaan proyek-proyek ikonik telah menjadi ciri khas dari Perseroan.
Executive Director PT Summarecon Agung Tbk, Hindarko Hasan mengatakan, sebagai salah satu perusahaan properti terkemuka di Indonesia selama lebih dari 40 tahun, Summarecon mulai merintis bisnis jalan tol dengan ikut serta secara minoritas dalam kerja sama dengan PT Wijaya Karya (persero) Tbk dan PT Margautama Nusantara.
”Summarecon bekerjasama membangun Tol BIUTR dengan dasar tol di dalam Kota Bandung ini memiliki sinergi dengan salah satu pengembangan township PT Summarecon Agung Tbk, dalam hal ini adalah Summarecon Bandung,” katanya.
Saat ini, pihak MUN, WIKA dan SMRA sebagai Pemrakarsa proyek tengah memasuki proses penyusunan dokumen studi kelayakan (FS). Rencananya proyek ini akan membutuhkan waktu kontruksi selama 2 tahun (2019-2021) dengan target pengoperasian pada Oktober 2019 dengan masa konsesi selasa 45 tahun. (*/rls/ign)