NGAMPRAH– Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bandung Barat membidik kalangan pelajar khususnya peserta pramuka dari Kwartir Cabang (Kwarcab) Kabupaten Bandung Barat untuk dilakukan screening tes urine. Hal itu dilakukan guna mengetahui para pelajar bisa terbebas dari narkoba. “Kami melakukan kegiatan screening tes urine bagi pelajar pramuka. Sekaligus melakukan sosialisasi soal pencegahan bahaya narkoba di kalangan pelajar,” kata Kepala BNN Kabupaten Bandung Barat, Sam Norati Martiana belum lama ini.
Menurut dia, tes urine ini berjalan baik atas kerjasama Kwarcab Kabupaten Bandung Barat dan BNN Kabupaten Bandung Barat. Respon dari peserta cukup tinggi untuk melakukan tes urine. “Terbukti dengan banyaknya siswa yang datang dan ingin dilakukan tes urine. Kita juga tahu, kalau kalangan pelajar itu sangat rentan dan menjadi sasaran para pengedar untuk menjual narkoba,” ujarnya.
Selain membidik kalangan pelajar, ujar dia, BNN juga melakukan tes urine kepada jajaran aparatur sipil negara (ASN) khususnya di internal BNN. Hal itu mengacu pada surat edaran (SE) dari Kemenpan-RB Nomor 50 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan, Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika di Lingkungan Instansi Pemerintah. “Sejumlah pegawai BNN sudah dilakukan tes urine dan hasilnya negatif. Kami ingin memberikan contoh di internal kami dulu sehingga bisa memberikan contoh bagi seluruh masyarakat banyak,” ujarnya.
Dia menjelaskan, selama ini permintaan untuk dilakuka tes urine cukup banyak dari masyarakat dan berbagai lembaga. Namun, pihaknya belum bisa mengakomodir seluruhnya lantaran keterbatasan anggaran. “Tahun lalu kami lakukan tes urine di kalangan pemerintah kecamatan. Baru-baru ini kami juga lakukan tes urine di RSUD Cikalongwetan. Ke depan bisa saja tes urine dilakukan bagi anggota dewan dan ASN di lingkungan pemkab,” paparnya.
Dia mengimbau, kepada seluruh masyarakat agar lebih waspada terhadap maraknya narkoba yang bisa mengancam nyawa seseorang. Sebab, sudah banya bandar narkoba yang ditangkap oleh aparat penegak hukum di tahun 2018 ini. “Lihat awal tahun lalu para bandar besar sudah ditangkap dengan membawa narkoba hingga 1,6 ton. Memang pasar Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar menjadi bidikan potensial para bandar, ini yang perlu diwaspadai,” pungkasnya. (drx)