BANDUNG – Beberapa keunggulan wilayah di Kota Bandung, kali ini Kecamatan Lengkong mencanangkan potensi RW 08, Jalan Pangaran, Kelurahan Cikawao menjadi Kampung Wayang Urban Urang Bandung.
Camat Lengkong, TB Agus Mulyadi mengungkapkan, asal usul kampung wayang Urban ini sudah ada 1964. Konon, seorang warga asli Lengkong, Ruhiyat (Alm) yang mendirikan kampung tersebut. Kini, upaya mempertahankan budaya itu pun masih diteruskan oleh sang anak, Tatang yang konsisten menjadi pengrajin wayang golek urban.
“Memang kalau sekarang konsep wayangnya agak kekinian. Ada wayang yang pakai baju superhero juga,” kata Agus seperti yang dilansir ayobandung.com belum lama ini.
Selain itu, digagasnya Kampung Wayang Urban Urang Bandung ini bertujuan untuk membudayakan edukasi kepada anak-anak di wilayah Jalan Pangaran dan sekitarnya, agar lebih kenal dengan wayang. Bahkan diakui Agus, saat pulang sekolah, para pelajar sering mencoba membuat dan mewarnai wayang.
“Mereka ditampung dan dibimbing Pak Tatang untuk belajar membikin wayang. Sekaligus dalam kesempatan yang sama Pak Tatang juga mencoba mengenalkan dan membangkitkan rasa cinta anak-anak terhadap budaya wayang serta sejarahnya,” katanya.
Bukan hanya itu, di Kampung Wayang Urban Urang Bandung tersebut juga dihasilkan berbagai hiasan sejenis seperti topeng, cenderamata, hingga berbagai souvenir khas lainnya, yang diharapkan bisa menjadi alternatif cendramata Kota Bandung.
AYO BACA : Bandung Pisan: Lengkong Mantapkan Diri Jadi Pusat Wisata Bandung
“(Cendramata) ini juga di hotel-hotel sudah masuk, lampu hias juga. Makanya ini kita tinggal kembangkan cara pemasarannya. Karena kalau potensi ini bisa tertampung dengan baik oleh para pelaku jasa seperti hotel, bisa menambah peningkatan ekonomi warga Kota Bandung,” lanjutnya.
Namun diakui Agus, sampai saat ini kerja sama tersebut belum terjalin optimal. Oleh sebab itu, Ia berharap pihak yang berkompeten seperti Kadin, Dinas Indag, atau Disbudpar Kota Bandung bisa memfasilitasi potensi tersebut.
“Termasuk kreasi cendramata itu juga ada yang berasal dari para ibu-ibu majelis talim Kelurahan Turangga RW 02. Bahkan produk-produknya juga dipakai Bu Cinta dan Ummi istri pak Oded,” kata Agus.