Bagi Oded, aspirasi tersebut sangat masuk akal karena ASN adalah jabatan karier. “Ketika salah satu ruang (posisi sekda) tersendat, wajar jika mereka menyampaikan aspirasinya pada saya,” katanya.
Menurut Oded penolakan pada Benny Bachtiar buka hanya berasal dari ASN saja, ternyata datang dari para anggota dewan juga.
”Sudah enam fraksi yang menyampaikan penolakan. Sebagian sudah menyampaikan surat resminya isinya sama menghendaki agar memberi kesempatan pada ASN yang berasal dari kota Bandung,” katanya.
”Yang sudah kirim surat PKS, Hanura, Nasdem, Gerindra dan Demokrat. Sementara Golkar baru menyampaikan secara lisan, tapi suratnya akan segera menyusul,” lanjutnya.
Sebagai pemimpin Kota Bandung Oded mengaku harus memperhatikan aspirasi-aspirasi tersebut. Dirinya ingin memimpin dengan tenang dan Kota Bandung tetap kondusif agar pembangunan berjalan dengan baik.
Terkait hal ini, Oded mengaku sudah mengirimkan surat ke Kementerian Dalam Negeri agar aspirasi ASN dan Fraksi-Faraksi di DPRD Kota Bandung bisa terakomodasi.
Dalam surat itu pihaknya meminta masukan kepada Kemendagri agar diberi solusi atas polemik pengisian jabatan sekda. ”Saya lagi tunggu jawabanya,” katanya.
Ketika didesak awak media terkait isi suratnya, Oded akhirnya mengatakan pihak Pemkot meminta Benny di ganti. ”Isinya penggantian (Benny) oleh pejabat yang berasal dari ASN Kota Bandung,” tandasnya. (feb/ign)