BANDUNG – Kecamatan Lengkong mengintensifkan pada program kebersihan. Selain sebagai upaya mendukung Program Bandung Bersih, juga untuk tetap menjaga agar Kota Bandung ini tetap nyaman dan aman untuk ditinggali.
Hal itu terungkap dalam Bandung Menjawab di Media Lounge Balaikota Bandung pada Selasa (2/10/2018) dengan narasumber Camat Lengkong, TB Agus Mulyadi.
“Kami intens di bidang kebersihan. Istilahnya dari PR menjadi RP. Dari pekerjaan rumah menjadi Rupiah. Karena pada dasarnya masalah kebersihan di Kota Bandung ini lebih ke perilaku,” ungkap Camat.
“Dari kecil kita sudah diajarkan untuk membuang sampah pada tempatnya. Bahkan sering kali kita disebut teu nyakola kalau membuang sampah sembarangan. Oleh karena itu, kami menggagas sekolah sampah,” lanjutnya.
Menurutnya, urusan persampahan memang harus ada sekolahnya. Hal itu juga harus dimulai sejak dini. Oleh karenanya, Kecamatan Lengkong menargetkan anak sekolah.
Nantinya, lanjut dia, masing-masing anak sekolah memiliki goodie bag dan wajib membawa sampah yang sudah dipilah dari rumahnya. Bekerja sama dengan bank sampah dan kemudian ditimbang di sekolah.
“Karena kalau anak diberi tugas dari sekolah, ibu bapaknya pun akan ikut mencari dan memilahkan sampah. Ini secara tidak langsung mengajak kepada orangtuanya juga,” katanya.
“Di sekolah nantinya ditimbang dan ditukar menjadi pulsa atau kuota paket data. Minimal meringankan beban orangtua untuk membelikan itu,” lanjut Agus.
Namun Camat mengaku tidak bisa bekerja sendirian. Karena untuk merealisasikan programnya itu memerlukan lahan. Di sekolah perlu ada tempat edukasi dan informasi, tempat memproses sampah, tempat kelompok pengrajin, dan tempat ruang pamer.
“Sampai awal Oktober ini sudah ada 18 kabupaten kota untuk benchmark ke Kecamatan Lengkong mengenai hal itu. Perlu ruang untuk menambah pengayaan bagi Kota Bandung ini. Perlu dukungan semua Perangkat Daerah untuk membuat Bandung semakin Juara,” tuturnya. (hum/yan)