Sesampainya di lokasi Presiden Jokowi langsung melakukan analisa dan pemetaan bencana, apa yang harus diutamakan dan diprioritaskan terlebih dahulu. Dari hasil peninjauan langsung keadannya berstatus kondisi darurat. Ada beberapa tempat yang masih belum bisa di evakuasi karena belum masuknya alat berat. Kemudian kesulitan logistik dan konsumsi, makanan serta air bersih karena toko-toko yang tutup. Masalah pasokan listrik, karena dari 7 gardu yang ada, hanya 3 yang bisa di operasionalkan, hal ini ditanggulangi dengan menggunakan gardu listrik mobile agar mesin-mesin air dapat digunakan kembali. Pasokan BBM yang terhambat karena rubuhnya jembatan dan jalan tertutup longsoran akibat gempa. Perbaikan landasan pacu akan segera diperbaiki, mengingat bandara menjadi tempat utama keluar-masuk logistik. Alat komunikasi juga belum dapat berfungsi normal dikarenakan pendistribusian sinyal yang terputus akibat gempa. Menkominfo Rudiantara sudah meminta para operator selular untuk mempercepat proses penanganan gangguan sinyal di wilayah yang terdampak bencana.
Kini semua sudah diarahkan dan mendapatkan tugas serta fungsi masing-masing untuk menanggulangi bencana yang terjadi. Respon cepat tanggap dari Presiden Jokowi sebagai Kepala Negara di apresiasi oleh semua pihak, termasuk Mantan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. Jokowi terjun langsung di lapangan untuk dapat memastikan kondisi rakyatnya, mendengar dan merasakan langsung apa yang rakyat rasakan. Pemerintah dan jajarannya juga berusaha semaksimal mungkin untuk mengembalika denyut nadi Sulawesi Tengah. Masyarakat tentunya juga diminta ikut serta membantu baik dalam bentuk materi ataupun doa, karena tidak ada yang lebih kuat selain doa kepada Tuhan. Hendaknya masyarakat cerdas dalam menggunakan media sosial dengan tidak menyebarkan informasi yang belum tentu benar kepastiannya, apalagi informasi palsu yang membuat suasana semakin keruh.
)* Penulis adalah Mahasiswa Universitas Serang Raya