BANDUNG – Setelah sukses diselenggarakan di Kota Yogyakarta dan Surabaya, kegiatan Super Grappler 2018 – Submission Challenge kembali digelar di Bandung. Kompetisi tersebut diikuti 92 fighter dari berbagai klub dan peserta yang datang tidak hanya dari Bandung, tapi juga dari berbagai daerah lainnya termasuk luar negeri.
Gelaran Super Grappler 2018 di Kota Bandung sendiri diselenggarakan baru-baru ini dan berlangsung selama sehari penuh. Selain itu, delapan di antara peserta yang berkompetisi adalah perempuan, sementara sisanya merupakan laki-laki yang terbagi dalam beberapa kelas.
Perwakilan Super Grappler 2018 ‘Submission Challenge’, Ryan Andrian Irsyad mengatakan, jumlah peserta yang mengikuti kompetisi bela diri yang mengandalkan kuncian sebagai upaya mengalahkan lawan tersebut saat ini semakin meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Mengusung tema ”The Mission is Submission” kompetisi tersebut dikemas untuk lebih fokus dalam keahlian grappling. Sebab, kemampuan melakukan kuncian para peserta semakin diuji karena harus bertahan selama mungkin untuk mendapatkan posisi teratas dalam kompetisi Super Grappler 2018.
”Kita memfokuskan kegiatan grappling kepada bibit muda, di mana mereka sebelumnya hanya sekadar latihan saja di sanggar dan sekarang kita bawa ke level berikutnya yaitu turnamen,” urainya.
Di tempat sama, Dewan Wasit Super Grappler 2018 – Submission Challenge, Yosa Bismahadi mengungkapkan, olahraga grappling semakin mengalami perkembangan yang signifikan di Kota Bandung dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, tahun ini ada peserta dari Afghanistan yang turut serta dalam kompetisi tersebut.
Dikatakan Yosa, adanya peserta dari luar negeri tersebut semakin membanggakan dikarenakan gelaran Super Grappler nyatanya semakin dilirik Warga Negara Asing (WNA). Setiap tahun, kata dia, selalu ada WNA yang mengikuti kompetisi tersebut.