PANGALENGAN – Sumber air baku untuk PDAM Tirtawening di Situ Cipanunjang dan Situ Cileunca Kabupaten Bandung saat ini mengalami penyusutan drastis. Akibatnya distribusi kepada pengguna air bersih di Kota Bandung kemungkinan akan terganggu sekitar 60-70 persen dari total 170 ribu pelanggan.
“Ketinggian air sekarang menurun drastis 142 ribu cm dari ketinggian maksimum 144 ribu cm,” ujar Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi kepada wartawan, belum lama ini. Bahkan, setiap harinya permukaan air turun 37 sentimeter.
Dia mengatakan, Jika hujan tidak turun dalam satu bulan kedepan maka krisis air siaga satu dan bisa dipastikan, distribusi air ke pelanggan akan terganggu.
Kendati begitu, SebenarnyaPDAM masih punya cadangan air baku di Sungai Cikapundung, tapi tidak ada yang bisa memastikan cadangan air tersebut cukup sampai kapan.
“Untuk kondisi sekarang, distribusi air kepada pelanggan memang belum terganggu. Namun, kami tidak tahu, sampai kapan kondisi ini bisa dipertahankan,” terangnya.
Untuk itu, dia meminta warga untuk bijaksana dalam menggunakan air dan berdoa agar segera turun hujan di daerah tampungan air.
Di sisi lain, Sonny mengatakan pihaknya meminta stakeholder terkait untuk melakukan pengerukan danau atau penampungan baru.
“Karena bagaimanapun juga, kita tidak bisa menghentikan pembangunan, sehingga kebutuhan air semakin meningkat, sementara ketersediaan air baku semakin menurun,” paparnya.
Sonny mengakui, sebagai operator, pengolah dan distributor air minum, pihaknya tidak bisa memastikan ketersediaan air. Sebab, secara teknis, pihaknya meminta Indonesia Power agar tetap menjalankan turbing selama 24 jam sehari. Agar bisa mengolah air untuk dialirkan kepada masyarakat.
Sonny menambahkan, pihaknya meminta agar jika hujan turun bisa menampung dan menabung air minimal di lingkungannya sendiri,” terangnya.
Menurut pantauan Jabar Ekspres dilokasi DAM Cipanunjang, terlihat ada satu menara air yang merupakan pintu yang mengatur saluran debit air. Kondisi tower b tersebut, terlihat sampai dasar situ. Bahkan, akibar mnenyusutnya air ini warga sekitar memanfaatkannya untuk bercocok tanam pertanian.
Dadang warga sekitar situ yang biasa menjaring ikan dilokasi situ mengatakan, mengatakan kondisi keringnya situ biasa terjadi setiap musim kemarau panjang.