SUMEDANG – Tokoh muda Kabupaten Sumedang, mengutuk keras tindakan oknum bobotoh yang mengeroyok Jakmania Haringga Sirila hingga meninggal dunia. Seperti yang diungkapkan Ketua Pengurus Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Sumedang Dodi Partawijaya SPdI.
Menurutnya, pelaku pengeroyokan yang menyebabkan Haringga Sirla tewas, harus mendapat hukuman berat. Perbuatan brutal yang dilakukan pelaku telah merusak keadaban sepakbola Indonesia.
“Sebuah tontonan yang tidak baik dan polisi harus mengusut tuntas. Sehingga, membuat nyaman ke semua golongan, baik warga Bandung dan sekitarnya maupun warga Jakarta dan sekitarnya,” ujar Dodi saat berbincang, kemarin (25/9).
Dodi menuturkan, apalagi saat ini beredar isu akan ada sweeping plat D ataupun plat B. Miris sekali dengan mental generasi muda ini. “Masyarakat lain akan kena efek dari ketidaknyamanan ini,” ujarnya.
Dodi mengajak generasi muda untuk mengembalikan marwah sepakbola ini ke Marwah sepakbola yang fair play. “Kita semua saudara, kita Indonesia,” tegasnya.
Dodi pun mengimbau untuk pemuda khususnya, jangan mudah terpancing isu-isu tidak jelas. Dengan kerasnya fenomena medsos yang provokatif (hoax), pemuda harus jadi garda terdepan mentake down segala bentuk hal-hal yang mengandung syara.
“Dan ini menjadi PR yang serius untuk pemerintah bahwa pemerintah harus fokus lagi dalam pembinaan pembinaan mental generasi muda. Semacam pengurangan pengangguran, kegiatan-kegiatan partisipatif wadah bagi pemuda untuk mengembangkan aspirasi, bakat dan lain lain,” paparnya.
Selain itu, kata Dosi, pemuda harus diarahkan mengikuti seminar kepemudaan tentang positif negatif pergaulan bebas, bahaya narkoba dan sebagainya.
“Terakhir, semua elemen harus bersatu dan terlibat dalam pembinaan para pemuda. Terutama kalangan ulama, mereka harus gencar menghimbau para seluruh lapisan pemuda untuk taat beribadah seperti gerakan mengaji bersama dan shalat subuh berjamaah. Semua itu harus terpatri dalam jiwa pemuda sebagai insan yang berakhlaqul Karimah,” paparnya.
Sementara itu, Ketua LTN NU Sumedang Ayi Abdul Kohar para pemuda ketika akan melakukan sesuatu untuk dipertimbangkan sematang mungkin. Dilihat sisi buruk dan baiknya.
“Jangan memutuskan perkara ketika sedang emosi, pakailah kepala dingin supaya hasilnya tidak merugikan diri sendiri dan merugikan orang lain,” harap Ayi.