NGAMPRAH– Wakil Bupati Bandung Barat Terpilih, Hengki Kurniawan mengaku kesal dengan beredarnya proposal partisipasi pendanaan yang mengatasnamakan pasangan Akur (Aa Umbara-Hengki Kurniawa). Proposal yang mencatut Akur itu sangat menyudutkan dan merusak citra pasangan Aa Umbara-Hengki. Terlebih keduanya mengaku tidak mengetahui dan tidak pernah menyetujui ataupun mengintruksikan soal proposal tersebut.
“Kami pastikan selama ini tidak intruksi untuk meminta dana melalui proposal ke sejumlah instansi. Ini jelas merusak citra nama baik pasangan Aa Umbara-Hengki. Kami tidak pernah tahu soal proposal, apalagi sampai menyetujui. Tiba-tiba banyak keluhan dari perusahaan-perusahaan tentang proposal yang mengatasnamakan kami,” ungkapnya baru-baru ini.
Hengki mengaku, gerah dengan beredarnya proposal yang disebar ke sejumlah instansi pemerintahan, BUMD, dan perusahaan-perusahaan swasta. Pasalnya di proposal tersebut jelas-jelas ditulis meminta partisipasi pendanaan buat memeriahkan pelantikan dirinya dan Aa Umbara menjadi Bupati/Wakil Bupati KBB. Tindakan itu cukup mengusik ketenangannya, karena banyak masyarakat dan pelaku usaha swasta yang mengklarifikasi kebenarannya.
Apalagi saat ini dia bersama Bupati Aa Umbara sedang konsentrasi penuh untuk persiapan pelantikan menjadi Bupati/Wakil Bupati Bandung Barat 20 September 2018 yang akan digelar di Gedung Merdeka, Kota Bandung.
“Banyak yang kontak ke saya mempertanyakan kebenaran proposal itu. Saya katakan dengan tegas bahwa kami tidak memberikan izin untuk meminta bantuan kepada perusahaan-perusahaan atau pihak lain,” tegasnya.
Hengki menambahkan, tindakan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu itu bisa disebut sebagai pungatan liar (pungli). Sehingga jika mereka masih ngotot, pihaknya tidak segan-segan untuk membawa persoalan ini ke pihak berwajib. “Kami siap melaporkan mereka. Karena kami anggap penyebaran proposal itu ilegal, sebab telah mencatut nama Aa Umbara-Hengki tanpa persetujuan resmi,” tutur dia.
Hengki meminta pada pihak perusahaan dan masyarakat, untuk mengabaikan proposal tersebut. Kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan pasangan Akur, pria kelahiran Blitar ini meminta agar segera menghentikan penyebaran proposal itu. “Saya akan bertindak tegas dengan melaporkan ke pihak kepolisian bila hal itu terus dilakukan,” ungkapnya. (drx)