BANDUNG – PT Jasa dan Kepariwisataan (Jaswita) Jabar melalui Jaswita Tourism Center (JTC) membentuk 270 sumber daya manusia unggulan (SDM) yang terdiri dari siswa dan guru di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Mereka dipilih dan akan dibina selama dua tahun guna menguasai pengelolaan pariwisata.
“Setiap 1 kabupaten/kota dipilih 1 sekolah. Setiap 1 sekolah dipilih 10 SDM. Terdiri dari siswa dan guru,” kata Project Director Jaswita Tourism Center Deden Mustafa Kamal.
Guna mewujudkan program tersebut, Jaswita Jabar sudah menjalin kerja sama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat. Terdapat 6 poin bentuk kerja samanya. Pertama, pengembangan pilot project laboratorium bisnis dan teknologi pariwisata di tingkat SMK di 27 daerah di Jabar. Kedua, memfasilitasi on the job training siswa unggulan di industri usaha pariwisata terbaik.
Ketiga, mempromosikan lulusan unggulan untuk dapat diterima di lingkungan industri pariwisata di tingkat regional, nasional, dan internasional. Keempat, memfasilitasi pelatihan siswa dan guru dalam studi lapangan dan identifikasi kesejarahan daerah.
“Kelima, memfasilitasi pelatihan siswa unggulan di bidang kemampuan usaha bisnis mandiri di bidang pariwisata dan tenaga pramusiwata. Keenam, kerja bersama pengembangan pagelaran seni dan budaya antarnegara,” papar pria yang akrab disapa Kemal ini di hadapan para perwakilan sekolah dari 27 kabupaten/kota se Jawa Barat di Hotel Fave Pasirkaliki, Jumat (14/9).
Kemal mengungkapkan, selama dua tahun tersebut, ke-270 SDM itu akan dibina melalui jenjang pendidikan dan pelatihan secara regular setiap enam bulan sekali. Diklat itu bertujuan membentuk mental dan skill mereka agar mampu mengembangkan dan mengelola potensi wisata di daerahnya masing-masing.
Direktur Utama Jaswita Jabar Ade Dikdik Isnandar menegaskan, potensi pariwisata di Jawa Barat masih tergolong besar. Dan Jaswita Jabar sudah merencanakan skema bisnis kepariwisataan dengan mengembangkan potensi wisata daerah. “Ada sekitar ratusan potensi wisata di berbagai daerah di Jawa Barat. Itu yang akan kita sasar,” kata Ade.
Pihaknya menginginkan, mereka yang menikmati industri pariwisata yakni orang daerah itu sendiri. Ia mencontohkan dengan adanya Geopark Ciletuh di Sukabumi. Dengan adanya kawasan wisata tersebut, banyak industri pariwisata yang bergerak. Seperti misalnya hotel. Di setiap hotel, kebutuhan makanan dan minuman, barang-barang, dan lainnya disuplai oleh orang daerah.