CIMAHI– Gangguan ditransmisi sutet saluran udara tegangan ekstra tinggi paiton granite 1.2 menyebabkan putus pasokan pada sistem jaringan listrik di wilayah Jawa, Madura dan Bali (Jamali). Bahkan karena gangguan tersebut sebagian wilayah Jawa Timur mengalami padam total.
Asisten Manajer Jaringan PLN Area Cimahi, Arrafat Alfarizi mengatakan, untuk distribusi Jawa Barat yang meliputi Cianjur, Bekasi, Bandung, Cirebon, Garut, Karawang, Purwakarta, Majalaya, Sumedang, Tasik, Depok, Gunung Putri, Sukabumi, Bogor termasuk Cimahi terkena dampak pengurangan pasokan sekitar 815 Mega Watt (MW).
Khusus untuk Cimahi, Arafat menyebutkan, jika pada beban puncak atau pada siang hari terkena dampak sekitar 30 sampai 60 MW. “Sedangkan pada malam hari bisa mencapai 100 MW,” sebutnya,” di Kantor PLN area Cimahi, Jalan Amir Machmud, Padasuka Kota Cimahi, Jumat (7/9).
Kabar terbaru dari subsistem yang ada dijaringan lebih atas, lanjutnya, saat ini pasokan mulai berangsur pulih. Jika pada hari pertama kejadian gangguan atau pada Rabu pengurangan pasokan sekitar 60 MW, pada Kamis 30 MW dan sekarang sekitar 15 MW.
“Daerah yang pada hari ini akan mengalami pemadaman listrik itu yakni daerah Selat Sawu, Lagadar, Nanjung, Margaasih, Cipatik, Cihampelas dan Saguling,” katanya.
Akibat adanya daya yang tidak terpakai, maka PLN area Cimahi mengalami kerugian karena adanya KWH yang tidak terjual, namun untuk gangguan lokal pihaknya masih bisa melakukan antisipasi.
“Hitungan kerugiannya per KWH yang dijual seperti tarif rumah tangga, tarif industri kalau djadikan satu kan itu ada rata-ratanya. Anggap saja kita per satu KWHnya satu ribu kali 60 MW,” katanya.
Untuk itu, pihaknya berharap gangguan tersebut bisa segera tuntas agar PLN area Cimahi yang bagian distribusi jaringan, subsistemnya bisa segera normal.
“Karena kita tidak enak pelayanan terhadap pelanggan terganggu dan banyak pengaduan juga dari masyarakat. Mereka bertanya waktu sampai kapan pemadamannya,” bebernya.
Arafat mengaku, pihaknya selalu menginformasikan terhadap masyarakat terakit pemadaman bergilir tersebut, karena ada pelanggan PLN yang harus diprioritaskan agar tidak terdampak pemadaman tersebut.
“Skala prioritas, seperti kantor pemerintahan, rumah sakit, pelanggan premium. Itu kami prioritaskan tapi kalau memang harus terjadi, waktunya pada malam hari karena tidak ada kegiatan,” pungkasnya. (ziz/yan).