“Sekarang jadi jauh, kalau dulu tinggal naik rakit. Sekarang rakitnya saja ada di daratan. Air Jatigede makin surut,” gerutu Ade yang membawa rekannya melintas melalui jalur tembok irigasi. Itu, satu-satunya jalan yang aman untuk mendekati bibir bendungan, bisa ke lokasi lain namun mereka khawatir ada lokasi yang dalam seperti adanya bekas sumur yang tertutup lumpur.
Dede Kurniawan yang mendamping saya pun, kemudian mengajak ke suatu tempat yang katanya ramai dikunjungi saat sore hari. Kawasan Bagelen. Ya, di sini banyak anak muda terlihat berswafoto di rerumputan liar yang tumbuh. Bahkan tak segan-segan untuk melakukan fose tiduran.
“Bagus rumputnya ya, seperti rumput sintetis. Padahal ini tumbuh sendiri,” komentar Imas, pengunjung yang membawa empat rekannya berfoto.
Rumput-rumput itu sebut Dede, memang tumbuh di eks sawah. Sebagai informasi kata dia, Jatigede memang menenggelamkan ribuan hektar sawah. Dan, salahsatunya yang ada di kawasan eks Desa Jatibungur ini.
”Dulu, kawasan ini merupakan areal sawah yang subur. Itu yang tempat mereka berswafoto itu. Dulunya, bekas penjemuran padi. Di sini juga ada pabrik beras, yang berasnya di kirim ke luar Kabupaten Sumedang,” tambahnya.
Bangunan pabrik itu berada di sebelah kiri dari arah Sumedang, beberapa bagian temboknya masih ada, namun bagian lain sudah hilang. Konon hilangnya tembok yang terbuat dari bata merah itu, karena sengaja diambil oleh penduduk.
“Nanti, saya ajak ke lokasi masyarakat yang mengambil bata di eks bangunan yang dulu sempat tidak dibongkar,” ungkapnya.
Di eks pinggir pabrik itu, mulai berdatangan motor-motor trail. O, ternyata mereka memanfaatkan daratan yang tidak tergenang air bendungan menjadi lokasi track.
“Banyak yang dari luar daerah yang sengaja datang ke sini untuk balapan motor,” jelasnya.
Tak hanya pebalap, tapi juga masyarakat terlihat antusias menonton. Mereka berderet di pinggir Jalan Umar Wirahadikusumah. “Sengaja saya datang, kebetulan saya punya chanel youtub DarmarajaTV. Saya mau ambil gambar,” terang Andri disela kesibukannya memvideokan momen balapan itu. (bersambung)
