Benih-benih asmara akhirnya kembali muncul saat itu. Hingga akhirnya keduanya memberanikan diri untuk meminta izin menikah kepada orang tua masing-masing. Jadilah pada Januari lalu mereka memutuskan untuk bertunangan. Lalu, pada Maret 2018, setelah test event pencak silat untuk Asian Games berlangsung, mereka meresmikan diri sebagai pasangan suami istri.
’’Kami hanya mendapatkan cuti libur dari pelatnas selama seminggu,’’ kenang Sarah. Resepsi saat itu berlangsung di rumah Sarah di Kediri. Selanjutnya, mereka harus kembali ke pelatnas yang saat itu berada di Solo untuk menjalani latihan.
Meskipun berstatus pasutri baru, Sarah dan Iqbal harus rela pisah ranjang. Komitmen tersebut, rupanya, sudah mereka sepakati sebelum memutuskan untuk menikah.
Sebab, mereka ingin fokus mengejar prestasi setinggi-tingginya di Asian Games. Satu-satunya kesempatan menikmati waktu bersama hanya saat akhir pekan. Yang biasa mereka habiskan dengan nonton film bersama.
Abas Akbar, salah satu pelatih di pelatnas silat, menyebut bahwa hubungan sesama penghuni pelatnas tentu tidak menjadi masalah. ’’Mereka profesional, paham situasi dan kondisi, dan kemarin memang fokus kami untuk Asian Games,’’ ujarnya.
Tetapi, Abas juga kerap mengingatkan agar hubungan mereka tidak sampai kebablasan. Termasuk bagi Sarah dan Iqbal yang sudah menikah.
Sarah, Iqbal, Pipet, dan Hanif mematuhi benar aturan tersebut. Hasilnya, mereka menyumbang empat emas untuk Indonesia.
’’Menikah itu untuk membuka pintu rezeki bagi kami. Alhamdulillah, terbayar lunas,’’ kata Iqbal. (*/c5/ttg)