73 Desa Deklarasikan Bebas dari BABS

NGAMPRAH – Sebanyak 73 desa di Kabupaten Bandung Barat  sudah menyatakan bebas dari kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan (BABS) dari total 165 desa yang ada di Bandung Barat. Dinyatakan bebas itu karena masyarakat di desa tersebut sudah ada perubahan perilaku dari kebiasaan lama dimana sebelumnya BABS kerap dilakukan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Hernawan Widjajanto menyebutkan, perilaku seperti ini memang harus diirubah walaupun tidak bisa sekaligus. Saat ini, puluhan desa yang menyatakan bebas dari BABS itu, berdasarkan deklarasi kepala desa masing-masing. Dimana, perilaku masyarakat desa tersebut sudah sadar akan sanitasi lingkungan yang sehat.

“Pada momentum HKN (Hari Kesehatan Nasional) tahun lalu, puluhan kades itu mendeklarasikan agar di daerahnya terbebas dari perilaku tidak sehat (BABS). Sisanya, desa lainnya juga bakal mendeklarasikan hal yang sama tahun ke tahunnya,” kata Hernawan di Ngamprah, Selasa (28/8).

Dia menambahkan belum semua desa sudah terbebas dari perilaku tidak sehat tersebut.  Namun, pihaknya   mengklaim hampir seluruh desa sudah ada perubahan perilaku soal BABS meski belum seluruh masyarakat memiliki toilet sendiri. “Tapi terkadang walaupun mereka punya toilet di rumah, karena kebiasaan membuang air besarnya di sungai misalnya, itu terus saja dilakukan. Nah ini yang akan kami rubah,” ungkapnya.

Hernawan menargetkan, tahun ini bisa tercapai diangka 90 desa yang terbebas dari BABS. Rencananya, deklarasi akan dilakukan serupa seperti tahun lalu pada momentum HKN tingkat KBB. “Kita hanya merubah perilaku masyarakat agar bisa hidup sehat melalui germas (gerakan masyarakat sehat). Sementara, untuk program pembangunan MCK (mandi cuci kakus) sekarang sudah ada di dinas PUPR,” ungkapnya.

Lebih lanjut Hernawan mengingatkan masyarakat, bahwa BABS itu dapat membahayakan kesehatan lingkungan sekitar. Hal itu berdampak pada berbagai penyakit seperti diare. “Seperti lalat yang hinggap dikotoran tersebut dan berpindah pada makanan bisa mengakibatkan penyakit saat dikonsumsi oleh manusia. Jangan sampai tidak peduli pada kesehatan lingkungan,” tandasnya. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan