PALEMBANG – Tangis dan tawa bahagia terpancar dari wajah 12 atlet perahu naga 500 m putri Korea Bersatu. Kerja keras dan lelah mereka terbayar. Medali emas Asian Games 2018 dibawa pulang setelah mampu finis terdepan kemarin.
Raihan emas tersebut diakui Pelatih Kepala Perahu Naga Korea Bersatu Kang geun Yeong merupakan sebuah kejutan. Sebab, mereka hanya ada waktu tiga minggu untuk menggelar pemusatan latihan di Chungju, Korea Selatan.
Tiga minggu, lanjut Kang, bukan waktu yang ideal bagi timnya untuk melalukan pemusatan latihan. Apalagi menjelang Asian Games. Mampu meraih emas rasanya mustahil. Terpaksa supaya mampu bersaing, dia bersama tim pelatih harus menggenjot atlet-atletnya dengan program berat setiap hari.
”Latihan dimulai pukul 08.00 hingga pukul 20.30. Sangat berat,” terangnya. Waktu sepanjang itu dibagi dalam beberapa sesi dengan metode berlatih yang berbeda.
Tak hanya itu, mereka juga mengalami kesulitan kala menerangkan hal-hal teknis tentang dayung kepada atlet Korea Utara. Maklum, kemampuan mereka untuk berbicara dengan bahasa Inggris tidak bagus. Jadi, untuk memberikan kode atau istilah teknis terpaksa dibahasakan dengan bahasa Korea.
Meski menjalani latihan yang sulit, skuad Korea Bersatu berprinsip tak mau menyerah sebelum bertanding. “Kami datang ke Indonesia dengan tekad kuat untuk menunjukkan kepada dunia, bahwa kami mampu berprestasi,” ujar pelatih berkebangsaan Korea Selatan itu.
Keinginan tim perahu naga Korea Bersatu tidak hanya berhenti sampai tingkat Asia saja. Mereka berupaya untuk bisa tampil di Olimpiade 2020 Tokyo, Jepang.
Di tengah euforia perayaan kemenangan, salah satu atlet Korea Bersatu justru tertimpa nasib sial. Terlalu senang dan bahagia, Choi Yu-seul salah melangkah saat hendak menaiki podium. Dia terpeleset hingga membuat engkel kaki kirinya dislokasi. Suasana seketika berubah panik. Tim medis kemudian bergegas memberikan pertolongan pertama dan dibawa ruang medis.
Choi pun harus melewatkan prosesi pengalungan medali bersama 11 atlet lainnya. Setelah lagu kebangsaan Korea Utara Arirang selesai dikumandangkan, Choi baru hadir menggunakan kursi roda dibantu dua petugas medis yang mendorongnya. Tangis Choi pecah begitu rekan-rekannya berdatangan memeluk serta mengalungkan medali emas kepadanya. “Choi saat ini dirujuk di rumah sakit terdekat untuk dilakukan perawatan lanjutan,” jelas Kang. (han/ign)