Ngajabarkeun Suara Jabar Juara

BANDUNG -Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Terpilih Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum menggelar acara bertajuk ‘Ngajabarkeun Suara Jabar Juara’ di Gedung Merdeka, Kota Bandung Sabtu (25/8).

Kegiatan yang dikemas dalam bentuk town hall meeting tersebut disebut sebut merupakan upaya untuk mengajak masyarakat memberi aspirasi dalam pembangunan Jawa Barat lima tahun ke depan.

Ridwan Kamil mengatakan, terdapat lima misi pembangu­nan yang jadi isu utama dalam kegiatan tersebut. Warga yang hadir dipersilakan untuk me­nyampaikan beragam ide, gagasan serta masukan. Setelah itu, dirinya akan menampung beragam aspirasi tersebut serta memberikan pandangan.

”Pembangunan di Jawa Ba­rat bukan hanya urusan gu­bernur dan wakil gubernur. Tetapi semua pemangku ke­pentingan di Jawa Barat harus terlibat, termasuk warga Jawa Barat,” kata Ridwan.

Menurut Gubernur terpilih yang karib disapa Kang men­gungkapkan, saat ini model pembangunan dengan sistem top down dinilai sudah tidak relevan. ‘Ngajabarkeun Sua­ra Jabar Juara’ merupakan realisasi model pembangunan bottom up, di mana aspirasi dan suara masyarakat ditam­pung untuk kemudian disaring dan dimasukkan dalam pe­rencanaan pembangunan.

“Sehingga benefit pembangu­nan benar-benar dirasakan oleh seluruh warga Jawa Ba­rat,” kata dia.

Emil menjelaskan, bagi warga yang tidak bisa hadir secara langsung dalam acara tersebut bisa menyampaikan aspirasi melalui saluran digi­tal. Menurutnya, telah ada ribuan aspirasi dari masyara­kat yang diterima melalui saluran digital tersebut. ”As­pirasi mereka ini akan diru­muskan oleh Tim Optimasi dan Sikronisasi (TOS). Setelah dilantik sebagai gubernur, kami jabarkan jadi program selama lima tahun,” kata dia.

Emil mengungkapkan, seba­gian besar aspirasi yang disam­paikan masyarakat melalui saluran digital berkaitan dengan infrastruktur. Untuk itu, pi­haknya akan memprioritaskan pembenahan infrastruktur di Jawa Barat.

”Untuk masyarakat pedes­aan, kami pastikan jalan mu­lus, kalau di daerah metropo­litan, transportasi publik yang menjadi prioritas,” ujarnya.

Selain membenahi infrastuk­tur, pihaknya juga mencanang­kan program bernama Satu Desa, Satu Perusahaan. Program tersebut bertujuan agar masy­arakat pedesaan tidak pindah ke kota dan mampu secara mandiri memaksimalkan po­tensi ekonomi di daerahnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan