98 Meninggal Akibat Gempa Lombok

Dikatakan dia, Tim SAR Gabungan terus melakukan penyisiaran daerah-daerah terdampak gempa untuk melakukan evakuasi, penyelamatan dan pertolongan kepada korban. ”Pendataan masih terus dilakukan oleh aparat,” tambahnya.

Korban meninggal dunia paling banyak terdapat di Kabupaten Lombok Utara karena wilayah inilah yang parah terkena dampak gempa. Dari 98 orang meningggal dunia akibat gempa, terdapat di Kabupaten Lombok Utara 72 orang, Lombok Barat 16 orang, Kota Mataram 4 orang, Lombok Timur 2 orang, Lombok Tengah 2 orang, dan Kota Denpasar 2 orang.

”Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh. Semua korban meninggal dunia adalah warga negara Indonesia. Belum ada laporan wisatawan asing yang menjadi korban akibat gempa,” tambahnya.

Sementara itu korban yang tertimpa masjid roboh di Desa Lading-Lading Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara baru bisa dioptimalkan setelah datangnya alat berat sekira pukul 15.00 WIB, kemarin (6/8).

”Satu alat berat digunakan untuk menghancurkan atap dan dinding masjid yang menimpa korban,” sambung Sutopo.

Meski demikian, Sutopo belum dapat memprediksi berapa jumlah korban yang tertimpa puing-puing masjid. Korban saat itu sedang salat Isya berjamaah tiba-tiba diguncang gempa dengan kekuatan 7 SR sehingga bangunan masjid roboh dan langsung menimpa jamaah di bawahnya.

Begitupun dengan jumalh pengungsi BNPB belum bisa memastikan jumlahnya berapa. Mereka hanya memprakirakan mencapai ribuan pengungsi yang tersebar di berbagai lokasi.

Sejumlah bantuan yang datang pun belum dapat didistribusikan merata. Selain terbatasnya jumlah logistik yang ada, pengungsi juga tersebar di berbagai lokasi sehingga menyulitkan pembagian bantuan, khususnya di Kabupaten Lombok Utara.

Sementara itu evakuasi terdapat wisatawan yang ada di Gili Terawangan, Gili Air dan Meno masih dilakukan hingga tadi malam. Tidak ada data resmi berapa jumlah wisatawan, baik wisatawan asing maupun domestik yang berada di di Gili Terawangan, Gili Air dan Meno. ”Perkiraan awal terdapat sekitar 1.000 orang. Ternyata jumlahnya lebih banyak. Tim SAR gabungan yang dipimpin Basarnas telah berhasil mengevakuasi sebanyak 2.700 orang wisatawan asing dan domestik dari ketiga pulau tersebut pukul 15.00 WIB. Wisatawan dievakuasi ke Pelabuhan Bangsal Kabupaten Lombok Utara menggunakan 9 kapal,” ungkapnya. Hingga berita ini disusun, ribuan wisatawan dan karyawan hotel masih dalam proses evakuasi keluar dari ketiga pulau tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan