98 Meninggal Akibat Gempa Lombok

LOMBOK – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengakui kerusakan pasca bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada, Minggu (5/8) pukul 18.34 waktu Indonesia Tengah berhasil merusak hampir semua infrastruktur di disana.

Menurut Wapres JK, Presiden Joko Widodo akan melakukan kunjungan terlebih dahulu ke NTB dalam waktu cepat, dan setelah itu dirinya kembali turun untuk melakukan rehabilitasi pasca gempat tersebut.

”Tentu Presiden dulu yang biasanya kesana. Nanti Insya Allah pada saat rehabilitasi, yang paling penting saat ini tanggap darurat, habis itu rehabilitasi kemudian rekonstruksi. Kerena menurut Gubernur tadi pagi, di sekitar lombok utara itu 70 persen bangunan rusak,” kata Wapres JK kepada awak media, Senin (6/8).

Dikatakan orang nomor dua di bangsa ini, Pemerintah lewat Palang Merah Indonesia (PMI) sudah berada di Lombok sejak bencana gempa pertama beberapa waktu lalu. Bahkan, mereka saat ini lagi melakukan evakuasi korban-korban yang terkena dampak bencana gempa tersebut.

”PMI juga aktif di sana, banyak sekali menolong orang evakuasi, mendirikan pos-pos kesehatan PMI dan juga kita kirim. Saya berbicara dengan Pak Gubernur tadi siang, kebutuhan dasarnya antara lain air, jadi kita kirim tangki air ke sana,” akuinya.

”Ya kita kirim paket-paket, kita kirim paket-paket pertolongan ke sana,” tambahnya.

Tokoh Indonesia Timur itu juga mengakui, Pemerintah saat ini sedang menyiapkan berbagai langkah untuk melakukan rehabilitasi terhadap korban-korban bencana gempa, serta mengintruksikan BNPB dan TNI untuk tetap berada di sana.

”Kita semua mengucapkan bela sungkawa, simpati kepada korban bencana alam gempa di NTB, khususnya di Lombok Utara, semoga arwahnya diterim Allah SWT. Kemudian Pemerintah berjanji untuk segera merehabilitasi semua itu, tetapi terlebih dahulu ada tanggap darurat pertama, mungkin dua tiga minggu untuk kita semua BNPB itu juga TNI,” jelasnya.

Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB mencatat sebanyak 98 orang meninggal dunia, 236 orang luka-luka, ribuan rumah rusak dan pengungsi mencapai ribuan jiwa yang tersebar di berbagai lokasi.

”Diperkirakan jumlah korban dan kerusakan akibat dampak gempa akan terus bertambah. Mengingat belum semua daerah terdampak gempa dapat dijangkau petugas Tim SAR gabungan. Juga terdapat dugaan adanya korban yang tertimbun bangunan yang roboh belum dapat dievakuasi oleh petugas,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan