826 Pendaki Terjebak di Rinjani

Kemensos juga memberikan santunan kepada korban. Sesuai SOP, untuk korban meninggal akan mendapat santunan Rp15 juta per orang yang diserahkan kepada ahli waris. Sementara untuk korban luka mendapat bantuan biaya pengobatan sebesar Rp2,5 juta per orang. ”Namun ini tentunya akan diserahkan menunggu seluruh data masuk,” demikian Harry.

Terpisah, Presiden Joko Widodo langsung memimpin rapat terbatas setelah mendarat di Bandar Udara Sultan Muhammad Kaharuddin Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Besar, NTB, Minggu Sore. Dalam rapat tersebut, Presiden memerintahkan segenap jajarannya, baik Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Menteri Sosial, Menteri PU dan Perumahan Rakyat, dan Panglima TNI untuk membantu masyarakat NTB yang terkena musibah.

”Kita harapkan sore (kemarin) atau besok pagi (hari ini) sudah terorganisasi untuk turun semuanya sehingga dari pusat, dari provinsi, dan dari kabupaten bisa bergerak bersama-sama,” ujarnya dalam keterangan yang diterima.

Mantan Wali Kota Solo itu juga berencana mengunjungi langsung lokasi bencana dan menengok para korban hari ini. “Tadi sebetulnya sudah diatur mau ke sana tapi karena kemalaman jadi besok pagi-pagi (hari ini) ke lokasi bencana,” tuturnya.

Di sisi lain, Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, berdasar hasil analisis BMKG, gempabumi memiliki kekuatan 6,4 SR. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km arah timur laut Kota Mataram pada kedalaman 24 km.

Menurut Daryono, dengan memperhatikan lokasi episenter, kedalaman hiposenter, dan mekanisme sumbernya, maka gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust). ”Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” jelasnya.

Guncangan gempabumi ini dilaporkan telah dirasakan di daerah Lombok Utara dengan skala VI-VII MMI (Modified Mercalli Intensity). Skala IV dirasakan di Lombok Barat, Lombok Timur, Mataram, Lombok Tengah, Sumbawa Barat dan Sumbawa Besar. Skala III MMI di Denpasar, Kuta, Nusa Dua, Karangasem, Singaraja dan Gianyar. Serta skala sementara II hingga III di Bima, Tuban, Singaraja dan Mataram.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan