PAGADEN– KH Maman Imanulhaq hadiri Dzikir dan Sholawat di Ponpes Al Muniriyah Rancabogo Desa Sukamulya Kecamatan Pagaden. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Majlis Dzikir Al Muniriyah bersama PC. Muslimat NU Subang, yang dihadiri seribuan muslimat seKabupaten Subang, kemarin (29/7)
Menurut KH. Maman Imanulhaq. Majlis Dzikir yang diasuh oleh Abah Munir tersebut, mengajarkan sebuah kekuatan spiritual dalam membangun mental dan karakter manusia Subang yang mandiri, kreatif dan sejahtera.
Lebih lanjut, KH. Maman Imnaulhaq mengungkapkan, bahwa modal spiritual akan menjadi kekuatan dalam pembangunan bidang lainnya. Pembangunan mental spiritual akan sangat mendorong dalam kemajuan sebuah daerah.
“Apalagi saat ini akan ada pelabuhan Patimban di Subang, maka SDM harus disiapkan,” ujar KH Maman.
Sebab kata KH Maman, nilai spiritual dalam pembangunan amat diperlukan. Nilai spiritual akan mampu mengisi jiwa dan hati menjadi lebih baik dan mampu menopang kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Kalau tidak pernah membangun spritual manusia melalui nilai-nilai religius, maka pembangunan lainnya akan nampak semu dan hampa, membangun manusia lebih penting dari membangun fisik,” ujar politisi PKB itu.
Disamping itu, dirinya juga akan terus mensosialisasikan kemajuan progress pembangunan yang digagas dan menjadi program Presiden Jokowi dan berharap Jokowi bisa kembali menjadi Presiden untuk periode kedua, bersama Cawapres pilihannya yakni Cak Imin.
“Semoga dengan berbagai pembangunan yang dilakukan Pak Jokowi bisa mengantarkannya kembali menjadi Presiden didampingi Cak Imin sebagai Cawapresnya nanti,” tuturnya.
Sementara itu Ketua PC. Muslimat NU Subang Hj. Iis Salamah menyatakan, bahwa kegiatan pengajian rutin, dzikir dan sholawatan yang digelar oleh muslimat di seluruh kecamatan di Kabupaten Subang, terus berlanjut dan berkesinambungan.
“Tiap bulan ada pengajian syahriahan, juga pengajian rutin mingguan, tiap hari pasti ada pengajian sesuai jadwalnya masing-masing,’ katanya.
Dengan demikian maka, PC. Muslimat mendukung pembangunan mental spiritual bangsa dan masyarakat, menuju Baldatun Toyyibatun Wa Robbun Ghofur.(ygi/dan)