Dilihat dari kehidupannya, Yuliana bukan orang kaya. Rumah orang tuanya masuk kategori sederhana. Luasnya 6×4 meter persegi. Satu teras dan dua kamar. Dindingnya terbuat dari batako yang belum dibalut plester. “Ya, beginilah kondisi rumah orang tua saya,” kata dia.
Saat kepulangannya, Yuliana mengaku tak ada sambutan yang istimewa. Kendati demikian, Yuliana tetap berhati besar. Dia tak mempermasalahkannya juga. Terpenting, dirinya bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia. “Semua atlet telah berjuang untuk mengharumkan nama bangsa di level internasional,” ungkapnya.
Meski penuh keterbatasan, Yuliana tak patah semangat untuk tetap memberikan prestasi untuk NTB. Oktober mendatang, dia akan menghadapi Popwil dan Kejurnas antar-PPLP. “Saya targetkan bisa meraih medali emas di kejuaraan itu,” tutupnya. (epr/jpg/JPC)