NGAMPRAH– Pejabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Dadang Mohamad Masoem berkomitmen untuk menjaga kondusivitas di jajaran aparatur sipil negara (ASN) pasca terjadinya OTT oleh KPK beberapa waaktu lalu yang sampai saat ini masih saja ada kekhawatiran atau trauma yang dirasakan. Untuk itu, selama dua bulan menjabat ini pihaknya akan memaksimalkan kerja agar ASN tetap fokus bekerja sesuai dengan program yang sudah disusun.
Bahkan, kata Dadang, pihaknya juga menjamin tidak akan melakukan rotasi dan mutasi jabatan di lingkungan Pemkab Bandung Barat. “Pelan-pelan saya sampaikan dalam rapat eselon 2, jika saya diberi kesempatan melakukan rotasi, tidak akan saya lakukan. Tapi, saya akan membuat kondusivitas ini tetap terjaga agar ASN bisa fokus bekerja saja,” ungkapnya.
Menurut Dadang, untuk mengangkat kembali semangat jajarannya, dirinya akan berusaha memperjuangkan kenaikan pangkat bagi mereka yang sudah laik mendapatkan. “Kalau kenaikan pangkat kan menyenangkan, mudah-mudahan selama dua bulan ini kenaikan pangkat dibagikan saja. Jangan ada permainan, karena mereka yang berprestasi dalam bekerja harus kita apresiasi setinggi-tingginya,” katanya.
Dirinya juga mengakui, bila selama ini ada laporan bahwa pasca OTT KPK memang membuat sebagian ASN tampak tegang dan bisa mengganggu kinerja ASN. “Saya banyak mendengar kasus KPK, kondisi ASN terlihat tegang, itu tugas saya agar membuat suasana bisa mencair dan normal kembali,” ungkapnya.
Dadang yang juga menjabat Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat ini berharap, kehadiran dirinya bisa memberi manfaat dan kontribusi pada jalannya pemerintahan di Bandung Barat. “Harapan saya walau sebentar bisa memberi kenyamanan dan berkontribusi besar selama jalannya pemerintahan,” paparnya.
Lebih jauh Dadang menjelaskan, waktu dua bulan menjabat, ada beberapa hal prioritas yang akan dikerjakan. Pertama, soal pembangunan infrastruktur, kedua penyerapan anggaran dan ketiga menyukseskan program pemerintahan hingga dilantiknya bupati dan wakil bupati terpilih yakni Aa Umbara dan Hengki Kurniawan.
“Prioritas seperti infrastruktur yang harus dikerjakan lebih cepat. Begitu juga dengan penyerapan anggaran yang lebih maksimal di setiap dinas karena di provinsi saja masih kecil. Pada intinyan saya akan menuntaskan pekerjaan yang belum terselesaikan. Karena apa yang sudah dilakukan oleh Pak Abubakar dan Pak Yayat tidak mungkin berbeda dengan saya untuk melanjutkan pembangunan dan program pemerintahan,” pungkasnya. (drx)