Serukan Kurangi Plastik

BANDUNG – Masih banyaknya penggunaan plastik sebagai tempat belanjaan ternyata menjadi masalah dengan menghasilkan sampah yang tidak dapat diurai.

Kasubdit Sampah Spesifik dan Daur Ulang Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI Haruki Agustina mengatakan, kondisi sampah plastik di dunia ternyata sudah sangat kritis. Sehingga, pada kesempatan peringatan hari lingkungan hidup sedunia LHK membuat tema ‘Kendalikan Sampah Plastik’

Menurutnya, tema ini diambil sebagai bentuk penyampaian pesan moral bahwa plastik sudah bukan lagi menjadi permasalahan nasional, melainkan sudah menjadi permasalahan seluruh negara-negara di dunia.

Berdasarkan hasil temuan, ternyata plastik itu termasuk sampah tidak terurai. Bahkan, plasti akan berakhir di laut dan merusak biota di dalamnya.

’’Sebagian besar, katanya, sampah plastik tersebut berasal dari daratan. Sampah plastik baru bisa terurai, lebih dari 40 tahun di lingkungan,’’jelas Haruki ketika ditemui di halaman gedung sate kemarin (18/7).

Dia menyebutkan, berdasarkan data kajian Intitut Teknologi Bandung (ITB) 70 persen sampah di laut berasal dari daratan, sedangkan 30 persennya dari aktivitas laut seperti nelayan dan kapal pesiar.

Sementara itu, Penjabat Gubernur Jawa Barat H. Mochamad Iriawan memaparkan, berdasarkan data United Nations Environment Programme (UNEP) setiap tahunnya ada 8 juta kilogram sampah plastik di lautan sekitar Cina, Indonesia, Filipina dan Thailand.

Sedangkan berdasarkan rilis dari KLHK menyebutkan di Indonesia setiap harinya terkumpul 10,7 juta kilogram sampah dan 16 persen diantaranya merupakan sampah plastik.

Selain itu, untuk skala Jawa Barat, sampah masih didominasi sisa makanan. Sedangkan, sampah plastik merupakan terbesar kedua setelahnya.

“Khusus Jabar, berdasarkan sistem informasi yang ada, paling tinggi adalah sampah sisa makanan 48,77 persen, nomor dua plastik 13,sekian persen,” kata dia.

Untuk itu, dia mengajak kepada seluruh masyarakat Jabar untuk sadar dan bijak dalam menggunakan plastik dengan cara mengurangi penggunaan bungkus plastik atau membawa keranjang belanjaan ketika berbelanja.

’’ Nah ibu-ibu rumah tangga agar kembali beralih menggunakan tas belanja seperti jaman dulu itu, kan ibu saya juga kalau pasar zaman dulu selalu bawa keranjang dan tidak pernah barang belanjaannya dibungkus plastik,”kata Iriawan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan