”Dan saat ini kita sedang menginventarisir masalah atau dugaan-dugaan kecurangan tersebut, termasuk pengumpulan C1 sebagai bukti nanti,” tegasnya.
Disisilain, alasan Asyik bersikukuh untuk terus mengawal penghitungan cepat dan manual dari KPU Jabar saat ini. Karena bagi mereka, Pilkada Jabar merupakan sasaran antara menuju Pilpres, dimana ada kepentingan DPP Partai Gerindra dalam kontestasi ini.
”Apabila kami menang di Pilkada Jabar, maka di Pilpres 2019 tentu akan menang. Mengingat Jabar merupakan basis suaranya tertinggi dan pada Pemilu sebelumnya Prabowo menang telak dibandingkan Jokowi di Jabar ini,” tutupnya.
Rizaldy Danar Priambodo, Tim Pemenangan Internal Partai Gerindra Pilgub Jabar menambahkan dari rilis lembaga-lembaga survei saat ini pihaknya menilai ada indikasi upaya memobilisasi opini masyarakat agar Rindu yang menang. Ditambah dengan hasil penghitungan cepat mengarah yang serupa yaitu, Pilgub Jabar dimenangkan Rindu bukan Asyik.
”Hal ini terlihat dari rilis dan hitung cepat lembaga survei saat ini, yang kami nilai ada kekeliruan dalam pemberitaan atau memang publik sengaja diarahkan dengan info yang menyesatkan,” tambahnya.
Sehingga, kata dia, pihaknya meyakini ada kecurangan yang saat ini masih akan didalami dan apabila sudah terbukti akan menjadi bukti untuk melakukan gugatan ke MK nanti. Untuk itu, tim Asyik meminta untuk kader, pengurus partai-partai pengusung dan pendukung Asyik agar tetap kawal perhitungan cepat ini terutama perhitungan manual dari KPU Jabar.
Sementara itu, Lembaga Survei Indo Barometer menegaskan hasil penghitungan cepat yang mereka lakukan dan lembaga survei lainnya tak akan jauh berbeda dengan hasil penghitungan cepat atau manual KPU Jawa Barat. Indo Barometer memastikan yang menang dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar yakni pasangan calon nomor urut Satu bukan Tiga.
”Jadi, bisa dipastikan Ridwan Kamil dengan Uu Ruzhanul Ulum lah yang akan menang dalam Pilgub Jabar,” tutur Peneliti Senior dari Lembaga Survei Indo Barometer, Asep Saepudin kepada Jabar Ekspres dihubungi melalui telepon genggamnya di Bandung, kemarin (28/6).
Lebih lanjut Asep menjelaskan, persentase penghintungan cepat lembaga survei dengan KPU Jawa Barat diprakirakan 0-1 persen. Dari segi keakuuratan memang lebih baik hasil akhir penghitungan cepat dan manual KPU Jabar, tetapi pihaknya sangat meyakini hasilnya tidak akan jauh beda dengan hasil dari banyak lembaga survei.