Sedangkan di H+2, warga yang melintas di jalur pantura sebanhak 131.683 jiwa, tengah 43.360 jiwa dan selatan 105.509 jiwa dengan total kendaraan roda dua sebanyak 104.308 unit dan roda empat sebanyak 175.530 unit.
Iwa mengatakan bahwa berdasarkan data dari Dishub Jabar tersebut, pada H+1 terjadi peningkatan arus kendaraan sebesar 66 persen. Sedangkan pada H+2 terjadi peningkatan sebesar 12 persen.
Pihaknya menambahkan bahwa jalur tengah dan selatan mulai berkurang dan masyarakat memiliki kecenderungan melintasi jalur pantura sehingga ia menilai hal itu tidak terlepas dari fasilitas jalan trans Jawa yang sudah mulai terkoneksi meski belum 100 persen.
Melihat trend mudik yang diklaim kebih baik, Pemprov Jabar terpacu untuk segera melelang rencana pembangunan jalan tol Gede Bage-Majalaya-Tasik-Banjar yang panjangnya 106-110 km.
Hal ini, menurut dia, akan segera didiskusikan dengan pihak Badan Pengatur Jalan Tol. “Jika di jalur tengah dan selatan konektivitasnya bisa ditingkatkan, mudik akan terbagi dan arus lalin tidak akan padat,” ujarnya.
“Tapi ini harus didukung oleh semua pihak, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Kalau terealisasi, jalur selatan akan mempunyai sarana yang memadai untuk dilalui pemudik secara cepat dan nyaman,” lanjut Iwa. (ant/fin/ign)