Berpelukan selama dua puluh detik, dengan istri dan anak-anaklah yang menjadi penambah semangat dan menjadi mood booster, buat Kang Emil dalam menatap hari-hari yang disibukan dengan beragam agenda melayani warga Kota Bandung.
Kadang-kadang, di sela-sela kesibukannya, Kang Emil menelpon istrinya Atalia, menanyakan apa yang sedang dikerjakannya, juga kedua anaknya bertanya apa saja aktivitas mereka pada hari itu. Sesekali, Kang Emil juga meluangkan waktu untuk bekontemplasi, menyempatkan diri berpikir dalam keadaan jernih, dengan me time, dan melepaskan diri dari rutinitasnya yang padat.
Tak hanya berperlukan selama 20 detik, jika waktunya memungkinkan, Kang Emil senantiasa meluangkan waktu untuk berlibur dengan istri dan anak-anaknya. Dulu, saat masih menjadi arsitek, dia punya waktu yang cukup leluasa untuk berlibur. ”Sekarang agak susah, karena di akhir pekan pun biasanya sering ada agenda. Apalagi jadwal anak-anak sekolah tidak selalu sama,” ungkapnya.
Maklum si sulung Eril, sudah kuliah di Jurusan Teknik Mesin ITB, sementara adiknya Zarra, sudah kelas dua SMP. Namun biasanya, dia selalu berupaya agar untuk liburan, dia meluangkan waktu, mengajak keluarga berwisata ke objek wisata yang dekat-dekat Kota Bandung. Tujuannya agar, dia terus senantiasa dapat bertemu dengan istri dan kedua anaknya di tengah padatnya jadwal kerja dan tugasnya memberikan pelayanan kepada warga. (rie)
