BANDUNG – Dedi Kusnandar dan Deden Natsir jadi korban bentrokan sengit antara Persib melawan Persipura Jayapura, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api Sabtu (12/5).
Dokter tim Rafi Ghani menyebutkan Dedi Kusnandar harus digantikan oleh Hariono pada menit ke-88 setelah mengalami benturan dengan pemain Persipura.
”Dedi kusnandar dari pada dipaksakan lebih baik digantikan dengan hariono, di observasi dulu sehari ini, mudah mudahan tidak apa apa,” terang Rafi seperti dilansir laman vikingpersib.
Namun menurut Rafi, kondisi cedera gelandang yang karib disapa Dado ini tidaklah parah. ”Kondisi pemain terakhir bagus tadi ada yang sedikit kena benturan di kaki kanannya,” sambungnya.
Sedangkan untuk Deden Natsir, Rafi menjelaskan jika kiper Persib ini mengalami cedera pada bagian pipinya.
“Deden tadi ada benturan di daerah pipi, saya lihat memang ada benjolan dalamnya. Saya observasi, mudah-mudahan dalam 24 jam ini tidak ada apa apa,” lanjut Rafi.
Secara keseluruhan Rafi menjelaskan jika kondisi para punggawa Maung Bandung dalam kondisi yang baik pasca menekuk Mutiara Hitam.
Sementara itu, bek Persib Bojan Malisic menyesalkan perilaku tidak terpuji bek Persipura Jayapura, Abdoulaye Youssouf Maiga. Maiga terlihat mendaratkan tangan kirinya ke wajah Mali saat menghadapi situasi tendangan sudut pada pertengahan babak pertama.
Tak ayal, usai kejadian tersebut Mali langsung mendapatkan perawatan oleh tim dokter Persib. Beruntung, bek bernomor punggung 4 itu masih mampu melanjutkan permainan hingga akhir.
”Semua orang harus lihat kejadian malam kemarin. Dia bertindak seperti itu di dalam pertandingan sepakbola. Kita hanya ingin bermain sepak bola, tanpa harus melakukan hal seperti itu,” ujar Mali.
“Mungkin saya juga bisa melawan atas tindakan tersebut. Tapi, di dalam pertandingan sepakbola profesional kita sangat dilarang melakukan hal seperti itu,” sesalnya.
Mali pun siap memberikan reaksi terhadap tindakan yang dilakukan bek Persipura bernomor 29 tersebut. Terlebih, hal serupa juga pernah ia alami saat laga tandang kontra Arema FC pekan ke-4 lalu.
“Masih ingat saat pemain Arema menanduk kepala saya? Dan, ini terjadi lagi kemarin. Ini tidak bisa dibiarkan terus terjadi di sepakbola Indonesia. Harus benar-benar ada hukuman, karena itu bukanlah perilaku dari dunia sepakbola, yaitu Fair Play,” pungkasnya.(vpc/sib/ign)