Pelajaran Mental dan Emosi bagi Garuda Muda

Laga pertama Timnas Indonesia U-23 dalam ajang PSSI Anniversary Cup dilakoni dengan cukup berat. Bahrain yang menjadi lawan pertama pada Jumat (27/4) malam, jelas bukan tim yang mudah bagi Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan.

Terbukti, belum lima menit pertandingan berjalan, gawang Andritany sudah dijebol oleh Mohammed Marhoon yang lolos dari jebakan offside. Komunikasi yang buruk di antara barisan pertahanan Indonesia dimanfaatkan dengan maksimal oleh Bahrain.

Tak hanya soal kualitas individu, para pemain Bahrain pun piawai dalam memancing emosi skuad Timnas U-23. Sejumlah trik-trik dilakukan para pemain Bahrain sepanjang babak pertama. Terlebih mereka sudah berada dalam posisi unggul 1-0.

Meski demikian, Indonesia mampu memberi tekanan berbahaya ke wilayah pertahanan Bahrain. Sejumlah peluang sempat didapat skuad besutan Luis Milla Aspas ini. Namun, buruknya penyelesaian akhir membuat mereka belum mampu menjebol gawang Bahrain.

Mulai dari Osvaldo Haay, Evan Dimas, Lerby Eliandry, Muhammad Hargianto, hingga tendangan Febri Hariyadi belum memberi ancaman berbahaya. Kalaupun ada, masih mampu dimentahkan benteng Bahrain. Termasuk oleh kiper Yusuf Shabaan.

Di babak kedua, Timnas U-23 mulai lebih banyak mengontrol bola. Mereka berusaha membangun serangan secara bertahap. Namun serangan tetap banyak mengandalkan sisi sayap.

Febri Hariyadi melakukan upaya tendangan jarak jauh dengan kaki kanan pada menit 54. Namun tendangannya masih melambung di atas mistar.

Bahrain sempat melakukan serangan balik memanfaatkan fokus skuad Indonesia dalam menyerang. Beruntung, serangan ini masih bisa diantisipasi dengan baik oleh Andritany.

Masuknya Septian David Maulana dan Ilham Udin pada menit 58 membuat penyerangan Indonesia lebih bergairah. Pergerakan Septian dan Ilham membuat pertahanan Bahrain cukup kerepotan. Kemampuan kedua pemain dalam menggiring bola jadi tambahan kekuatan bagi Indonesia untuk menekan Bahrain.

Indonesia lebih banyak mengurung pertahanan Bahrain sepanjang babak kedua. Sejumlah serangan cepat dengan mengandalkan Febri dan Ilham Udin sempat menghasilkan sejumlah peluang. Tapi belum ada yang bisa dikonversi menjadi gol.

Di babak kedua ini, para pemain Bahrain tetap memainkan sejumlah trik untuk memancing emosi skuad Garuda Muda. Membuang waktu pertandingan dan cepat jatuh ketika disenggol membuat permainan Indonesia menjadi kuran fokus.

Tinggalkan Balasan